Dari pantauan di Istana Batu Tulis, belum terlihat adanya aktivitas. Bahkan, gerbang istana masih tertutup rapat dan dijaga petugas dari dalam. Hanya ada beberapa kendaraan yang berlalu-lalang.
Lantas, seperti apa Istana Batu Tulis tersebut?
Sejarah Istana Batu Tulis Istana Batu Tulis dibangun pertama kali pada tahun 1704 oleh Vulkanologi bernama Van Riebeeck. Pembangunannya saat itu dilakukan untuk menunjukkan bahwa masih ada kehidupan di Bogor setelah meletusnya Gunung Salak di tahun 1699.
Istana yang terletak di Jalan Batu Tulis, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor ini memiliki empat bagian. Satu bangunan utama dan tiga bangunan kecil di kompleksnya. Dibangun di lahan seluas 3,8 hektare, istana ini juga dilengkapi dengan kolam ikan, patung di pinggir kolam dan patung rusa tutul. Suasana di Istana Batu Tulis juga tenang dan sejuk karena dikelilingi oleh pepohonan yang rimbun. Ternyata, dalam sejarah Istana Batu Tulis juga erat kaitannya dengan keluarga Megawati Soekarnoputri. Diketahui, lokasi ini merupakan tempat rehat presiden pertama Indonesia, yakni Soekarno pada tahun 1968.
Dalam buku 'Kisah Bung Karno Dikucilkan di Wisma Yaso' terbitan Tempo Publishing, kala itu penyakit ginjal Soekarno semakin kronis dan ia dirawat di Istana Batu Tulis. Bahkan beberapa kali tubuhnya membengkak. Namun pada awal Januari 1969, ia dipindahkan ke Jakarta.
Diketahui, di Istana Batu Tulis tidak ada perpustakaan, televisi, radio dan telepon. Soekarno pun meninggal dunia pada 21 Juni 1970. Dalam kesempatan terakhirnya tersebut, Soekarno memiliki satu keinginan, yakni dimakamkan di Istana Batu Tulis, Bogor.
Sayang pemerintah Orde Baru tidak mengindahkan keinginan tersebut. Demikian sejarah Istana Batu Tulis yang dikabarkan menjadi tempat pengumuman Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP.
Editor : Miftahudin