Intip Kisah Sukses Perjalanan Bisnis Bluebird, Dari Narik Bajaj Hingga Miliki Ribuan Armada

Purnomo dan Chandra menerapkan konsep pemesanan via telepon, keduanya juga ikut menyetir mobil mengantarkan penumpang. Awal mula beroperasi, taksi yang dinamai Chandra Taksi itu belum disertai izin.
Perlu diingat, pada masa itu, taksi tak berizin cukup marak karena tak banyak penduduk Jakarta menggunakan mobil pribadi untuk berpergian.
Awal mula resmi beroperasi, armada Bluebird hanya 25 mobil Holden Torana. Namun demikian, saat itu Bluebird adalah taksi pertama di Indonesia yang menggunakan sistem tarif argometer. Taksi juga dilengkapi dengan radio dengan dukungan sistem operator terpusat.
Sebelum mengantongi izin resmi, pengajuan izin sempat ditolak karena peraturan Pemprov DKI saat itu mengharuskan perusahaan taksi untuk memiliki setidaknya 100 unit mobil, sedangkan Chandra Taksi saat itu hanya punya 60 mobil.
Editor : Miftahudin