Sintren, Tarian Mistis dari Cirebon yang Semula Digunakan untuk Mengelabui Belanda

Uyung Nuha
Penari Sintren. (Foto: cirebonkota.go.id)

Selain itu, juga ada seorang awang atau dukun yang bertugas sebagai dalang Tari Sintren. Awalnya, ki dukun akan membakar kemenyan dan membaca mantra, yang disusul tetabuhan dari musik pengiring.

Berikutnya penari atau Nyi Putri yang sudah mengenakan busana khusus lengkap dengan kacamata hitam akan masuk dalam kurungan ayam. Prosesi masuknya penari ke kurungan ayam diiringi dengan syair “Turun Sintren”, yang merupakan mantra untuk memanggil roh.

Penari kemudian akan diikat seluruh tubuhnya dan dimasukkan ke dalam kurungan ayam. Saat ini, diiringi syair “Bari Lais”. Lalu, ki dukun akan membacakan mantra kepada penari yang ada di dalam kurungan seraya diiringi syair “Sih Solasih”.

Saat syair “Sih Solasih” dinyanyikan, penari di dalam kurungan akan melepas ikatan yang membelenggunya. Berikutnya, kurungan ayam akan dibuka. Saat itu ternyata penari sudah bisa lepas dari ikatan.

Nyi Putri akan mulai menari dan diiringi dengan syair “Widaderi Nger-nger”. Penonton akan dibuat heran bagaimana penari bisa melepas ikatan tali yang kuat sebelumnya.

Saat Nyi Putri sedang menari ini, para penonton akan melemparkan sesuatu ke arahnya. Biasanya yang dilempar adalah uang kertas atau koin. Bukannya senang, penari justru jatuh pingsan saat dilempari itu.

Editor : Miftahudin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network