Munculnya sintren berkaitan dengan sosok Seca Branti, yaitu seorang abdi Pangeran Diponegoro yang berhasil melarikan diri ke daerah Indramayu.
Saat itu, Seca Branti sering berkumpul dengan para pemuda untuk membacakan syair-syair perjuangan. Lambat laun aktivitas itu diketahui oleh Belanda dan dilarang.
Belanda lebih menyukai kegiatan pemuda yang di dalamnya ada minuman keras dan wanita penghibur. Untuk itu, kelompok pemuda bersama Seca Branti lantas menghadirkan wanita untuk menari di tengah-tengah mereka.
Penari wanita ini hanya untuk mengelabui Belanda. Padahal, aktivitas utama tetap membacakan syair perjuangan melawan Belanda.
Dalam perkembangannya, aktivitas Sintren semakin digemari oleh masyarakat dan berkembang menjadi bentuk kesenian seperti saat ini.
Dalam Tari Sintren terdapat pemeran utama yaitu penari perempuan yang masih gadis. Penari perempuan ini harus dalam keadaan suci, bahkan harus melakukan puasa sebelum pementasan.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait