INDRAMAYU, iNews.id- Kabar hilang kontak di negara penempatan kembali menimpa Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu.
TKW tersebut bernama Radem (49) warga Desa Sukra Wetan, Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu. Ia dilaporkan hilang kontak selama 13 tahun lamanya di Arab Saudi sejak berangkat pada tahun 2008 lalu.
Keluarga pun mencoba melaporkan hilangnya Radem kepada Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) cabang Indramayu pada Senin (13/9/2021). Keluarga berharap Radem bisa secepatnya ditemukan dan kembali pulang ke tanah air. Ketua SBMI Cabang Indramayu, Juwarih mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan mencoba mempelajari dan menelusuri aduan dari keluarga soal hilangnya TKW tersebut.
Setelah itu, SBMI akan membuat aduan ke pemerintah dalam hal ini Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. "Mengingat dokumen yang dimiliki keluarga sangat minim yaitu cuma ada KTP, KK dan poto PMI saja, ini yang membuat kesulitan dari pihak perwakilan pemerintah RI di Arab Saudi untuk mencari keberadaan Ibu Radem," ujar dia. Oleh karena itu, SBMI juga berharap kepada semua pihak yang mengetahui keberadaan atau kondisi Radem saat ini agar bisa menghubungi nomor kontak 085224481957.
Di sisi lain, berdasarkan keterangan dari keluarga, disampaikan Juwarih, Radem berangkat ke luar negeri sekitar akhir tahun 2008. Warnadi (26) menantu dari Radem, mengatakan, mertuanya itu awalnya direkrut dan diberangkatkan ke Arab Saudi oleh PT FAJRI yang beralamat di Gg. 16, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Pada saat 1 tahun awal bekerja di Arab Saudi, Radem sempat telepon ke anak perempuannya atau istri dari Warnadi.
Melalui nomor telepon +966503304130, Radem menginformasikan akan mengirim uang 1 tahun gajinya di Arab Saudi melalui Wester Union (WU). Namun setelah itu, nomor telepon tersebut tiba-tiba tidak aktif sampai dengan sekarang.
"Nomor kode WU yang diberikan oleh ibu mertua saya nomornya salah sehingga uang kirimannya tidak bisa diambil. Pada saat mau konfirmasi ke mertua bahwa nomor kode WU-nya salah nomor tersebut tidak bisa dihubungi lagi," ujar Warnadi.
Editor : Miftahudin