INDRAMAYU, iNews.id - Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu ceritakan kronologi meninggalnya Masripah (36), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana Indramayu.
Ketua SBMI, Juwarih membantah kabar meninggal TKW tersbut karena santet seperti yang disampaikan pihak sponsor kepada pihak keluarga.
"Tidak (Santet), itu cuma alasan dari sponsor saja, penyebab pastinya karena Covid-19," ujarnya, Minggu (25/7/2021).
Juwarih menceritakan, kejadian itu berawal saat Masripah diberangkatkan ke Turki pada 10 Juli 2021. Keberangkatannya ke Turki diduga secara ilegal, terlebih saat Indonesia tengah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Itulah hebatnya perekrut di saat kaya gini, berani memberangkatkan, Ini jelas unprosedural, ke timur tengah juga kan ditutup," ujar dia.
Masih diceritakan Juwarih, keluarga pun sempat kaget menerima kabar Masripah meninggal dunia, mengingat baru 1 hari ia bekerja di sana.
"Dari Indonesia, TKW yang bersangkutan, menurut pihak keluarga dalam kondisi sehat. Dalam hal ini, keluarga juga meminta bantuan kepada SBMI Indramayu agar jenazah Masripah bisa dipulangkan ke tanah air," tambahnya.
Masih dikatakannha, pihak keluarga menuntut agar pihak sponsor bisa bertanggungjawab atas kejadian tersebut.
"Suaminya dia mengadu awalnya dia gak tahu istrinya itu kena Covid-19 dan tuntutan dari keluarga meminta agar jenazahnya dipulangkan, kedua pihak perekrut atau sponsor ini harus bertanggungjawab," pungkasnya.
Editor : Miftahudin