Kagama Cirebon Raya Temui Presiden Jokowi, Usulkan Mediasi Terkait Polemik Ijazah

CIREBON, iNews.id – Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Cirebon Raya berinisiatif menemui Presiden Joko Widodo untuk menawarkan mediasi terkait polemik ijazah kepala negara yang tengah menjadi sorotan publik. Langkah ini dilakukan guna meredakan ketegangan antara pihak-pihak yang mempertanyakan keabsahan ijazah Presiden dan pihak Istana.
Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, menyampaikan bahwa pihaknya ingin tetap konsisten menjembatani komunikasi antara Presiden Jokowi, yang merupakan alumnus UGM, dengan para pihak yang selama ini aktif menyuarakan keraguan terhadap ijazahnya, termasuk Roy Suryo, Rifa, dan Masturmu. Ketiganya dikenal aktif dalam kajian digital forensik dan saintifik terkait dokumen milik Presiden.
"Kami dari Kagama Cirebon sudah berupaya maksimal untuk melakukan negosiasi dan mediasi. Kami meyakini bahwa mereka yang mempertanyakan keabsahan ijazah Pak Jokowi tidak memiliki niat untuk menjatuhkan atau menghina, melainkan murni dari perspektif keilmuan," ujar Heru, saat ditemui di Sekertariat Kagama Cirebon Raya dibilangan Jl. Brigjen Darsono Cirebon, pada Kamis (15/5/2025)
Upaya mediasi ini dilakukan dengan harapan bisa mempertemukan kedua belah pihak secara langsung, agar diskusi ilmiah bisa terjadi dalam semangat kekeluargaan alumni. Namun, harapan itu menemui jalan buntu setelah Presiden Jokowi menempuh jalur hukum dengan melaporkan sejumlah pihak ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik.
"Presiden menyampaikan kepada kami bahwa proses hukum sudah berjalan dan tidak memungkinkan untuk ditarik kembali," tambahnya.
Meski demikian, Kagama Cirebon Raya menyatakan tetap menghormati keputusan Presiden Jokowi dan akan mendukung segala upaya penyelesaian yang dilakukan secara konstitusional. Mereka juga berharap agar polemik ini dapat diselesaikan dengan cara-cara yang elegan dan mengedepankan semangat keilmuan serta persaudaraan sesama alumni UGM.
Editor : Miftahudin