Kagama Cirebon : Ajakan Jenguk Jokowi Bukan Politik, Tapi Seruan Nurani

CIREBON, iNewsCirebon.id - Di tengah memanasnya perdebatan seputar kondisi Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, muncul suara berbeda dari Cirebon. Heru Subagia, Ketua Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Cirebon Raya, angkat bicara mengenai ajakan menjenguk Jokowi di Solo yang sempat menjadi sorotan publik, terutama setelah sikap tegas Pakar Digital Forensik, Rismon Sianipar.
Bagi Heru, panggilan untuk menjenguk Jokowi bukan soal strategi politik, apalagi barter kepentingan. Ia menyebut ajakan itu lahir dari rasa empati dan kemanusiaan, melihat kondisi kepala negara yang menurutnya sudah sangat lemah secara fisik.
"Pak Jokowi sekarang tidak lagi dalam kondisi bisa mengambil keputusan penting, apalagi soal hukum yang menyeret nama beliau," ungkap Heru, Kamis (26/6/2025). “Harusnya ini jadi panggilan hati, bukan bahan tawar-menawar,” lanjutnya.
Heru menilai bahwa dalam dinamika politik saat ini, justru posisi Jokowi yang tengah disorot oleh para kritikus, seperti Rismon dan koleganya, sudah tidak lagi memiliki kekuatan politik dan hukum seperti dulu.
"Kalau bicara posisi, ya beliau sedang lemah. Jadi bukan lagi sosok yang layak disebut lawan politik yang seimbang," tegasnya.
Ia membantah keras bahwa ajakan menjenguk itu punya maksud tersembunyi. Menurut Heru, sebagai sesama alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), sudah sepatutnya rasa kekeluargaan dan solidaritas menjadi dasar tindakan.
“Enggak ada muatan politis. Enggak ada pula niatan agar mas Rismon atau siapa pun minta maaf ke Pak Jokowi. Ini murni soal nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya.
Editor : Miftahudin