Kagama Cirebon Usulkan Mediasi Polemik Ijazah Jokowi, Minta Audiensi Langsung ke Mantan Presiden

KOTA CIREBON, iNews.id - Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, melayangkan surat terbuka kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, menyikapi situasi yang menurutnya kurang menyenangkan, terutama soal isu ijazah yang kembali mencuat dan menyeret nama sang mantan presiden.
Heru menyayangkan bahwa sejumlah pihak yang menggugat keabsahan ijazah Jokowi justru berasal dari kalangan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) sendiri, bahkan merupakan anggota aktif Kagama.
"Dengan semangat kekeluargaan, kami ingin menjalin silaturahmi, mengadakan audiensi, sekaligus mengusulkan mediasi untuk menyudahi polemik ini. Kami percaya dialog langsung bisa menjadi jalan menuju perdamaian antaralumni," ujar Heru saat ditemui di Kantor Pos Cirebon, Jumat (2/5).
Ia menegaskan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan sejumlah alumni UGM yang aktif menyuarakan keraguan terhadap ijazah Jokowi, seperti Roy Suryo, Tifa, dan Rismon Sianipar. Ketiganya menurut Heru, masih berada dalam lingkup Kagama dan harus diberi ruang untuk berdiskusi langsung dengan Jokowi.
"Perbedaan pendapat di antara sesama alumni adalah hal yang wajar dan mencerminkan dinamika intelektual. Namun, kami prihatin jika perbedaan itu dimanfaatkan oleh pihak luar untuk mempolitisasi atau bahkan mengkriminalisasi rekan-rekan kami," tegasnya.
Heru menekankan bahwa Kagama Cirebon berkomitmen menyelesaikan masalah ini lewat pendekatan kekeluargaan, bukan jalur hukum. Ia menyebut kekuatan alumni UGM yang solid bisa menjadi modal sosial untuk meredam konflik.
"Melalui surat ini, kami memohon kesempatan untuk bertatap muka langsung dengan Pak Jokowi guna membicarakan solusi damai. Kami percaya, lewat komunikasi terbuka, polemik ini bisa diakhiri dengan cara yang bermartabat," ujarnya.
Heru juga mengingatkan bahwa Presiden Jokowi sendiri adalah bagian dari Kagama, dan pernah secara resmi menerima kartu anggota dari Ketua Umum Kagama saat itu, Ganjar Pranowo, pada 12 September 2017.
Sebagai penutup, Heru berharap mantan presiden beserta keluarganya diberi kekuatan dan kesabaran menghadapi dinamika ini, serta tetap menjaga semangat pengabdian terhadap bangsa.
Editor : Miftahudin