Meski ODGJ, Iyos dinilai cukup ramah, apalagi kepada orang yang sudah dikenalnya. Bahkan dia jarang sekali ngamuk, seperti halnya orang gangguan kejiwaan pada umumnya.
"Kalau (bonekanya) mau diambil, nggak dikasihkan. Kalau ada keinginan terus nggak dikasih, suka marah. Kenapa nggak bareng (satu rumah), ya suka marah itu," jelas dia.
"Bonekanya tetap yang itu aja. Nggak mau ditukar. Ngamuk sewaktu-waktu aja. Kalau di luar mah, biasa. Kecuali kalau dicandain anak-anak suka marah, tapi ya wajar. Kalau ke orang yang udah tau, terus lama nggak ketemu, dia masih kenal" lanjut Turman.
Saat diajak ngobrol pun, Iyos terlihat cukup nyambung. Hal itu terlihat ketika Kapolsek Majalengka Kota AKP Fiekry Perdana mengajaknya berbicara.
Namun, Iyos tetap menganggap boneka yang dibawanya itu adalah seorang anak yang suka minta makan.
Bahkan Iyos bisa melanjutkan bacaan surat alfatihah sampai selesai, ketika dipandu oleh anggota polisi.
Editor : Hikmatul Uyun