INDRAMAYU, iNEWS.id - Penuhnya keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di Kabupaten Indramayu langsung disikapi serius oleh Bupati Indramayu, Nina Agustina.
Terlebih, karena penuhnya rumah sakit tersebut diketahui juga membuat salah seorang pasien Covid-19 meninggal dunia sebelum mendapat perawatan medis.
Padahal, keluarga sudah berupaya dengan membawa pasien berkeliling mencari rumah sakit yang kosong dengan mobil bak terbuka hingga akhirnya pasien tersebut meninggal dunia.
Kejadian itu terjadi pada Selasa (15/6/2021) kemarin.
Kondisinya penuhnya RS ini sampai membuat Nina Agustina menggelar rapat dadakan di Pendopo Indramayu, ia juga memanggil para pimpinan direktur RSUD untuk mengikuti rapat.
Di sana, para direktur RSUD diminta segera menambah tempat tidur dan ruangan untuk merawat pasien Covid-19.
Terlebih, lonjakan kasus Covid-19 masih terus bertambah signifikan sampai dengan sekarang.
Pada hari ini, bahkan ada 55 orang terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga total kasus sudah mencapai 9.228 orang.
"Ini sebagai langkah darurat, saat ini harus segera dilakukan penambahan ruangan dan tempat tidur," ujar dia, Rabu (16/6/2021).
Nina Agustina menyampaikan, sebagai konsekuensi penambahan ruangan dan tempat tidur, pihaknya siap menambah dokter dan tenaga medis lainnya.
Saat ini, pemerintah daerah tengah mematangkan rencana untuk penambahan tersebut.
Dokter dan tenaga perawatan itu bisa berasal dari Puskesmas ataupun rekrutmen tenaga kontrak dan relawan.
"Situasinya harus cepat bergerak dan diatasi. Rumah sakit segera tambah ruangan dan tempat tidurnya. Dokter dan perawat dari Puskesmas terdekat bisa kita perbantukan untuk di rumah sakit. Jika memungkinkan, kita juga buka tenaga kontrak untuk tenaga kesehatan," ujar dia.
Editor : Miftahudin