INDRAMAYU, iNews.id - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke -76 di Istana Presiden RI di Bogor, membawa kebanggaan tersendiri bagi warga Indramayu. Pasalnya Mangga Agrimania asli Indramayu menjadi hidangan khusus bagi para tamu di momentum besar ini, Selasa (17/8/2021).
Buah yang memiliki nama latin Mangifera Indica tersebut bahkan ditempatkan pada posisi paling atas suguhan buah yang dibuat menyerupai tumpeng di Istana Presiden itu.
Mangga asli Indramayu ini diketahui dikirim langsung ke Istana Bogor dari hasil budidaya kelompok agrowisata ‘Agrimania Flora Indonesia’ yang berlokasi di komplek wisata Situ Bolang Desa Jatisura Kecamatan Cikedung.
Pengelola Agrimania Flora Indonesia, Urip mengatakan, Mangga Agrimania ini adalah varian baru dan unggulan di daerah Pantura Jabar tersebut.
Kabupaten Indramayu sendiri diketahui juga memiliki julukan sebagai Kota Mangga, hal ini tidak terlepas dari tumbuh suburnya pohon mangga yang menjadi potensi unggulan dari Bumi Wiralodra.
“Mangga ini memiliki banyak kelebihan dan harganya sangat tinggi,” ujar dia.
Sebelumnya, Urip menjelaskan, Mangga Agrimania ini merupakan satu varietas mangga yang tergolong baru dan sekarang menjadi mangga unggulan di Indonesia.
Tidak hanya itu, Mangga Agrimania juga dinobatkan sebagai juara 1 buah mangga unggul nasional pada 2014 lalu oleh Kementerian Pertanian.
Urip menyampaikan, Mangga Agrimania jika sudah matang bentuknya sekilas mirip dengan mangga gedong gincu dengan warna ke merah-merahan, rasanya pun manis legit.
Namun yang menjadikan Mangga Agrimania ini sebagai primadona adalah ukuran buahnya yang jumbo dan memiliki bobot berat fantastis, beratnya bisa mencapai 2 kilogram untuk satu buah Mangga Agrimania.
Harga dari buah mangga ini bisa mencapai Rp 80-100 ribu per kilogram.
Di tempat terpisah, Bupati Indramayu, Nina Agustina mengatakan, dijadikan Mangga Agrimania sebagai hidangan khusus menjadi sebuah penghargaan tersendiri bagi Kabupaten Indramayu.
“Tentu tidak gampang komoditi kita bisa menembus Istana Presiden. Banyak aturan dan regulasi yang ketat. Artinya, komoditi mangga kita selama ini memang di nanti,” ujar dia.
Editor : Miftahudin