JAKARTA, iNews.id - Muhammadiyah menetapkan Idul Adha 1443 Hijriyah tahun ini berbeda dengan pemerintah. Diprediksi hal ini terus berlanjut hingga tahun 2046.
Pemerintah menyatakan Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022, Muhammadiyah lebih dulu menetapkan tanggal 9 Juli.
Ini terjadi bukan semata-mata karena perbedaan metode hisab dan rukyat, melainkan terkait kriteria tinggi hilal.
Pemerintah menetapkan ketinggian minimal hilal 3 derajat, sedangkan Muhammadiyah asal telah terjadi konjungsi dan konjungsinya sebelum matahari terbenam maka telah ditetapkan sebagai bulan baru.
Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Oman Fathurohman menyatakan, perbedaan penetapan awal bulan antara pemerintah dengan Muhammadiyah bukan hanya terjadi kali ini. Perbedaan semacam ini juga bukan hanya di Indonesia, tetapi terjadi di berbagai negara-negara di dunia.
“Idul Adha yang akan datang, Muhammadiyah berbeda dengan yang ditetapkan oleh pemerintah lewat Kemenag. Perbedaan ini bukan hanya kali pertama tapi sudah kerap terjadi,” tutur Oman dalam Seminar Idul Adha 1443 H di aula Masjid Islamic Center Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan, dikutip dari muhammadiyah.or.id, Minggu (3/7/2022).
BACA JUGA:
Yuk Tengok Kehidupan Kampung Janda, 90 Persen di Isi Wanita dan Berusia 25 Tahun
Editor : Miftahudin