CIREBON, iNewsCirebon.id - Suasana baru menyelimuti Jalan Pronggol No. 19, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, saat langkah kaki anak-anak mulai mengisi ruang-ruang belajar di Sekolah Rakyat Kota Cirebon. Di awal tahun ajaran 2025/2026 ini, sebanyak 100 siswa tingkat SD dan SMP resmi memulai proses belajar di sekolah yang menjadi salah satu dari 65 lokasi percontohan program nasional Kementerian Sosial RI.
Berbeda dari sekolah formal pada umumnya, Sekolah Rakyat hadir sebagai wujud nyata komitmen Pemerintah Kota Cirebon dalam mendukung pendidikan inklusif, adil, dan adaptif bagi seluruh anak. Sekolah ini berdiri berdampingan dengan SMP Negeri 18 dan didesain sebagai ruang pembelajaran yang ramah bagi anak-anak dari beragam latar belakang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, hadir langsung dalam pembukaan hari pertama kegiatan belajar mengajar. Ia menyampaikan bahwa Pemkot Cirebon akan terus mendampingi dan memastikan seluruh proses berjalan secara aman dan nyaman.
“Hari ini, tahun ajaran baru dimulai secara serentak di seluruh jenjang pendidikan, termasuk di Sekolah Rakyat. Kurikulum dari Kemendikbud dan Kemenag telah disiapkan, dan kegiatan diawali dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS),” ujarnya. senin (14/7/2025)
Agus menjelaskan, kepercayaan pemerintah pusat yang menetapkan Kota Cirebon sebagai lokasi percontohan harus dijaga dengan kesungguhan. Evaluasi terhadap kesiapan sarana fisik maupun nonfisik telah dilakukan, dan Pemkot akan terus menindaklanjuti hal-hal yang masih perlu dibenahi.
“Sudah ada dukungan dari Kementerian, baik dalam bentuk bangunan, perlengkapan, maupun tenaga pengajar dan pendukung. Meski begitu, masih ada beberapa aspek teknis yang perlu kita perbaiki bersama,” ucapnya.
Pembelajaran hari pertama dimulai dengan pemeriksaan kesehatan seluruh siswa sebagai langkah awal membentuk kebiasaan hidup sehat. Setiap jenjang memiliki dua rombongan belajar, dan pendekatan yang digunakan bersifat inklusif serta adaptif terhadap kebutuhan siswa.
“Besok anak-anak akan mengikuti tes kebugaran. Hasilnya akan menjadi acuan Dinas Kesehatan untuk menyesuaikan proses belajar dengan kondisi fisik masing-masing siswa. Ini penting agar pendidikan yang mereka terima benar-benar sesuai dan berpihak pada kebutuhan individu,” tambah Agus.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait