get app
inews
Aa Text
Read Next : Terungkap! Mahasiswa Udayana Bali Meninggal Lompat dari Lantai 2 Kampus, Ternyata Korban Bullying

Viral! 3 Remaja SMP Bully Seorang Temannya di Dekat Makam, Diduga Cemburu Masalah Asmara  

Kamis, 13 November 2025 | 09:44 WIB
header img
Seorang remaja SMP ditampar pelaku yang temannya sendiri di Kota Malang. Aksi perundungan ini viral di medsos. Foto: Facebook

MALANG KOTA, iNewsCirebon.id – Sebuah video yang memperlihatkan aksi perundungan remaja viral di media sosial, Rabu (12/11/2025). 

Peristiwa tersebut diduga terjadi di tangga menuju makam Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Aksi tersebut melibatkan empat remaja SMP, terdiri atas tiga pelaku dan satu korban. Dugaan sementara, insiden itu dipicu oleh rasa cemburu.

Video yang beredar di Facebook itu disebut direkam oleh salah satu pelaku. Terdapat dua video yang tersebar, masing-masing berdurasi 3 menit 18 detik dan 1 menit 25 detik.

Dalam rekaman tersebut terlihat seorang remaja perempuan mengenakan kaus hitam dan celana selutut mendapat perlakuan kasar dari tiga remaja perempuan lainnya.

Korban tampak menerima tamparan di pipi kanan dan kiri, kemudian berusaha melarikan diri ke arah sungai. 

Namun, ia berhasil ditahan oleh ketiga pelaku. Dalam video, terdengar juga ancaman dan kata-kata kasar yang dilontarkan oleh para pelaku.

Ketua RW 9 Kelurahan Tanjungrejo, Kasdiono, membenarkan bahwa peristiwa perundungan itu terjadi di wilayahnya.

“Saya diberitahu ada video perundungan yang beredar di Facebook. Setelah itu, beberapa warga dan pengurus lingkungan langsung menghubungi saya,” ujarnya.

Usai menerima laporan, Kasdiono segera berkoordinasi dengan Ketua RT 7 karena lokasi kejadian masuk wilayah tersebut. Namun, diketahui bahwa korban merupakan anak warga RT 3.

Sementara itu, para pelaku berasal dari RW 7 dan RW 13. Seluruhnya masih duduk di bangku SMP dan berusia belasan tahun.

Menurut informasi yang dihimpun, kejadian pertama terjadi pada Sabtu (9/11/2025). Saat itu, ketiga pelaku mendatangi rumah korban di RT 3.

“Korban sedang sendirian di rumah karena ibu dan kakaknya bekerja, sementara ayahnya tengah bekerja di Lombok,” jelas Kasdiono.

Setelah melakukan pemukulan di rumah korban, para pelaku diduga kembali melakukan perundungan kedua di tangga makam Tanjungrejo. 

Mereka mengundang korban melalui pesan chat. Tidak ingin dianggap pengecut, korban akhirnya datang ke lokasi, namun kembali mendapat perlakuan kasar.

Usai kejadian, korban sempat enggan melapor. Saat ditanya tentang lebam di pipi dan lengannya, ia menolak menyebutkan nama-nama pelaku.

“Bahkan pada Senin (10/11/2025), korban datang ke sekolah ditemani kerabatnya karena masih merasa takut,” tambah Kasdiono.

Terkait motif, Kasdiono menyebut masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut. Namun, ada dugaan bahwa perundungan itu dipicu oleh kesalahpahaman antara keempat remaja perempuan akibat masalah asmara.

Korban yang menjabat sebagai pengurus sekolah disebut hendak menagih uang kepada seorang teman laki-lakinya. 

Saat berbicara, korban memanggil teman laki-laki tersebut dengan panggilan sayang. Hal itu diduga memicu kecemburuan salah satu pelaku yang menyukai laki-laki itu.

“Saya belum tahu pasti panggilannya seperti apa. Mungkin salah paham atau tersinggung karena merasa disukai laki-laki yang sama,” ujar Kasdiono.

Setelah mengetahui video perundungan itu, ayah korban segera pulang ke Malang dari Lombok. Ia mengaku tidak terima atas perlakuan terhadap anaknya dan berencana melapor ke polisi. 

Sebelum laporan dibuat, korban telah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani visum, dan hasilnya menunjukkan adanya lebam kehitaman di bagian lengan.

Editor : Rebecca

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut