JAKARTA, iNewsCirebon.id - Sindrom suami menyedihkan belakangan sering disebut mengintai kelanggengan suatu pernikahan dan sedang menjadi trend. Namanya memang kedengaran asing di telinga kita, oleh karenanya banyak sekali yang penasaran. Pada ulasan berikut akan dibahas sindrom yang satu ini agar kita tidak gagal paham.
Sebagai seorang suami tentu banyak hal yang ditanggung dari mulai tanggung jawabnya dalam menafkahi keluarga, tanggung jawab dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan bersosial.
Jadi tidaklah heran jika para suami mengalami kesal, marah, cemas, stress dengan stressor berbagai macam. Bisa jadi karena beban pekerjaannya, seorang suami mengalami susah tidur sehingga terjadi ketidakseimbangan hormonal.
Nah, bahayanya jika keadaan ini berlangsung terus menerus hingga jatuh ke fase frustasi yang berdampak langsung terhadap hubungan.
Melansir dari SindoNews, Senin (14/11/2022), sindrom suami menyedihkan bisa jadi disebabkan menurunnya kadar testoteron seiring bertambahnya usia. Namun dapat juga disebabkan hal lain seperti tekanan ekonomi, tekanan pekerjaan sampai tidak lagi mendapat kenyamanan dalam sebuah hubungan.
Pertanda penting dari sindrom ini adalah adanya perasaan suami yang tidak bahagia dalam sebuah hubungan, atau merasa terancam oleh beberapa emosi yang bisa jadi menghancurkannya.
Sindrom suami menyedihkan pastinya berdampak dalam hubungan suami istri, dimana suami nampak murung atau kerap kali membentak, berteriak sepanjang hari. Pada akhirnya komunikasi suami istri tidak lagi bisa dibangun.
Untuk mengatasinya, segeralah mengenal tanda-tanda sindrom suami menyedihkan.
Tanda-tanda Sindrom Suami Menyedihkan
Sebagai istri, tidaklah baik jika berlaku egois apalagi selalu menyalahkan dan melemparkan semua tanggung jawab terhadap suami. Ada baiknya untuk mengetahui tanda- tanda berikut ini dari dari sindrom suami menyedihkan agar suami dan istri dapat mencari solusi bersama juga saling mendukung satu dan lainnya. Tanda-tandanya seperti yang dituliskan di bawah ini.
1. Selalu mencari kesalahan
Suami akan selalu mencari kesalahan seorang istri sekalipun yang dilakukan istri merupakan sebuah rutinitas yang tidak pernah dikeluhkan sebelumnya.
Suami akan terus mengekuh sepanjang hari dari mulai tingkah laku istrinya, cara berdandan istrinya hingga semua hal yang istrinya kerjakan.
Repotnya, jika seorang istri merasa dirinya sudah melakukan hal yang ia anggap benar atau menganggap bahwa ia sudah melakukan semuanya demi menyenangkan atau memuaskan suaminya. Maka ini akan terjadi gap dalam sebuah komunikasi antar suami istri.
2. Mulai mengabaikan Istri
Dalam keseharian, seorang suami mulai acuh tak acuh terhadap istri. Ia tidak lagi memperhatikan istrinya bahkan selalu menghindar dari istri, enggan berkomunikasi dengan istri. Hal ini dilakukan karena suami menganggap istri tidak lagi memenuhi kebutuhannya.
3. Terjadi perdebatan antara suami dan istri
Setiap percakapan akan menjadi tempat perang argumen. Suami akan terus menyerang Istri hingga pada titik menyalahkan istrinya.
Frustasinya akan dilimpahkan pada istri dengan cara berdebat dan mempermasalahkan segala sesuatunya.
4. Menghindari pembicaraan soal masa depan
Berkomunikasi saja dirasa sudah menjadi beban bagi seorang suami apalagi membicarakan soal masa depan.
Suami terus menghindari topik pembicaraan soal masa depan, ia akan terus mengalihkan pembicaraan jika sudah membicarakan topik satu ini.
Atau terkadang memberikan jawaban mengambang jika sudah membahas topik satu ini dan menghindar dengan berbagai alasan.
Karenanya seorang istri harus mengambil waktu untuk melakukan pembicaraan yang serius.
Itulah 4 tanda seorang suami mengalami sindrom suami menyedihkan. Memang benar-benar menyedihkan bukan? Karenanya menjadi penting dorongan dari seorang istri agar suami dapat keluar dari sindrom yang satu ini.
Editor : Miftahudin