Antonio juga berhati-hati agar tidak berisik saat berjalan melewati hutan.
Dia tahu jika pada siang hari kemungkinan besar dia akan diserang oleh hewan yang terkejut, bukan yang mendengarnya datang dari kejauhan.
Meskipun keterampilan bertahan hidup Antonio sudah berjalan baik, dia banyak kehilangan berat badan.
Berminggu-minggu telah berlalu sejak dia meninggalkan rongsokan pesawatnya.
Tapi, setelah 36 hari, dia akhirnya menemukan sekelompok kecil orang. "Setelah sekian lama berjalan, mendaki, naik bukit dan melewati sungai, saya menemukan sekelompok orang pengumpul kacang Brasil di daerah terpencil," katanya.
Karena awalnya tidak dapat melihat wujud fisik orang-orang itu, dia melacaknya dengan mendengar suaranya.
"Saya bisa mendengar mereka bekerja,” terangnya.
Akhirnya cobaan panjang yang menimpanya akan segera berakhir.
"Satu-satunya hal yang memotivasi saya, dan memberi saya kekuatan untuk melanjutkan, bahkan dengan rasa sakit dan kelaparan, hal itu adalah keinginan untuk melihat keluarga saya lagi,” lanjutnya.
"Ketika saya akhirnya meninggalkan hutan, dan saya bertemu mereka di bandara, itu bagi saya adalah momen terbaik dalam hidup saya,” tambahnya.
Beberapa pesawat dan helikopter telah dikirim untuk mencarinya, tetapi mereka sempat menghentikan proses pencarian beberapa minggu sebelumnya.
Jika Antonio tidak berhasil keluar dari hutan hujan sendirian, dia tak akan pernah bertemu keluarganya lagi.
Editor : Miftahudin