JAKARTA, iNews.id - Hacker atau Peretas Bjorka belakangan ini ramai menjadi buah pembicaraan publik, Itu lantaran aksi peretasannya terhadap beberapa lembaga pemerintah atau lembaga plat merah di Indonesia.
Meski begitu sosok sang hacker masih jadi misteri. Peretasan sendiri bisa diartikan sebagai tindakan mengidentifikasi serta mengeksploitasi kerentanan sistem dan jaringan untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem tersebut.
Lalu siapa saja peretas paling terkenal sepanjang masa? Dikutip dari laman Kaspersky, Kamis (15/9/2022) berikut 10 peretas paling terkenal sepanjang masa.
1. Kevin Mitnick
Peretas asal Amerika Serika ini memulai karirnya sejak remaja. Pada tahun 1981, ia didakwa mencuri manual komputer dari Pacific Bell. Satu tahun kemudian, dia kembali membuat heboh setelah meretas Komando Pertahanan Amerika Utara (NORAD).
Pada tahun 1989, ia kembali meretas jaringan produsen komputer terkemuka pada saat itu, Digital Equipment Corporation (DEC) dan membuat salinan perangkat lunak mereka. Tindakannya itu membuat terdeteksi dan akhirnya ditangkap.
Yang mencengangkan, sepanjang karirnya, Mitnick tidak pernah mengeksploitasi akses dan data yang diperolehnya. Setelah kembali ditangkap karena memegang kendali Pacific Bell, Mitnick akhirnya menjadi peretas topi putih.
Namun, ada yang beranggapan jika hacker itu berada di area abu-abu. Menurut Wired, pada tahun 2014, ia meluncurkan "Mitnick's Absolute Zero Day Exploit Exchange," yang menjual perangkat lunak penting yang belum ditambal kelemahannya kepada penawar tertinggi.
2. Anonymous
Hacker ini merupakan sebuah kelompok yang muncul pada 2003 lalu. Kelompok ini menunjukkan sedikit organisasi dan secara longgar berfokus pada konsep keadilan sosial.
Misalnya, pada tahun 2008 grup tersebut mempermasalahkan Gereja Scientology dan mulai menonaktifkan situs web mereka, sehingga berdampak negatif pada peringkat pencarian mereka di Google dan membanjiri mesin faksnya dengan gambar serba hitam.
Pada Maret 2008, sekelompok "Anons" berbaris melewati pusat Scientology di seluruh dunia mengenakan topeng Guy Fawkes yang sekarang terkenal. Seperti dicatat oleh The New Yorker, FBI dan lembaga penegak hukum lainnya telah melacak beberapa anggota kelompok yang lebih produktif.
Kurangnya hierarki nyata membuat hampir tidak mungkin untuk mengidentifikasi atau menghilangkan Anonymous secara keseluruhan.
3. Adrian Lamo
Adrian Lamo yang berusia 20 tahun mencuri perhatian pada 2001 silam setelah menggunakan alat manajemen konten yang tidak dilindungi di Yahoo untuk memodifikasi artikel Reuters.
Dia menambahkan kutipan palsu yang dikaitkan dengan mantan Jaksa Agung John Ashcroft. Lamo sering meretas sistem dan kemudian memberi tahu pers dan korbannya. Dalam beberapa kasus, dia akan membantu membersihkan kekacauan untuk meningkatkan keamanan mereka.
Menurut Wired, Lamo melakukan langkah lebih jauh setelah meretas intranet The New York Times, menambahkan dirinya ke daftar sumber ahli dan mulai melakukan penelitian tentang tokoh publik terkenal.
Lamo mendapat julukan "The Homeless Hacker" karena dia lebih suka berkeliaran di jalan-jalan dengan ransel dan sering tidak memiliki alamat tetap.
4. Albert Gonzalez
Menurut New York Daily News, Gonzalez, yang dijuluki "supnazi", memulai kariernya sebagai "pemimpin kelompok kutu buku komputer yang bermasalah" di sekolah menengahnya di Miami.
Dia akhirnya menjadi aktif di situs perdagangan kriminal Shadowcrew.com dan dianggap sebagai salah satu peretas dan moderator terbaiknya. Pada usia 22, Gonzalez ditangkap di New York karena penipuan kartu debit terkait dengan mencuri data dari jutaan rekening kartu.
Menggunakan injeksi SQL dasar, hacker ini berhasil mencuri sekitar $256 juta (Rp3,8 triliun) dari TJX saja.
Untuk menghindari hukuman penjara, ia menjadi informan untuk Secret Service, yang akhirnya membantu mendakwa puluhan anggota Shadowcrew. Selama menjadi informan bayaran, Gonzalez melanjutkan aktivitas kriminalnya.
Selama hukumannya pada tahun 2015, jaksa federal menyebut korban manusia Gonzalez "tak tertandingi."
5. Matthew Bevan dan Richard Pryce
Matthew Bevan dan Richard Pryce adalah duet peretas asal Inggris yang membobol jaringan militer pada 1996, termasuk Pangkalan Angkatan Udara Griffiss, Badan Sistem Informasi Pertahanan, dan Institut Penelitian Atom Korea (KARI).
Bevan (Kuji) dan Pryce (Datastream Cowboy) telah dituduh hampir memulai perang dunia ketiga setelah mereka membuang penelitian KARI ke sistem militer Amerika. Bevan mengklaim dia ingin membuktikan teori konspirasi UFO, dan menurut BBC, kasusnya mirip dengan kasus Gary McKinnon. Niat jahat atau tidak, Bevan dan Pryce menunjukkan bahwa bahkan jaringan militer pun rentan.
Editor : Miftahudin