Perusahaan Menjadi Bagian Unilever
Pada 1913, terjadi pelemahan pasar daging dan produk intinya terutama sosis dan pai. Hingga akhirnya, T Wall & Sons diakuisisi oleh William Hesketh Lever pada 1920 yang kemudian dijual ke Level Brothers pada 1922. Lever Brothers lantas menjadi bagian dari Unilever sejak 1929.
Untuk mengatasi penurunan pasar daging dan produk intinya, Lever meminta perusahaan untuk memproduksi es krim selama musim panas. Produksi tersebut dimulai pada 1922. Frederick Charlton Wall, penerus bisnis keluarga Wall pun akhirnya meninggal pada 1924 dengan meninggalkan harta kekayaan mencapai EUR210.866 atau hampir setara dengan Rp3,3 miliar.
Di bawah pengelolaan Unilever, tujuh juta ton es krim berhasil diproduksi pada 1954. Di tahun yang sama, T Wall & Sons juga berhasil menjadi produsen sosis dan pai daging terbesar di Inggris dan memiliki pabrik di Willesden.
Pada 1956, sebagian besar bisnis daging dipindahkan ke Atlas Roa, Park Royal, London. Sementara itu, produksi es krim dikonsentrasikan di Acton. Pada tahun 1960, perusahaan ini berhasil memproduksi 20 juta ton es krim setiap tahunnya.
Penggunaan merek dagang Wall’s telah digunakan secara global seperti di Indonesia, Hong Kong, China, India, Yordania, Lebanon, Malaysia, Maldives, Mauritius, Pakistan, Filipina, Qatar, Arab Saudi, Spanyol, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Vietnam.
Editor : Miftahudin