JAKARTA, iNews.id - Sri Lanka baru saja mendapatkan masalah baru hingga ribuan warganya pergi. Hal itu terjadi akibat krisis energi yang dialami oleh negara tersebut.
Sri Lanka saat ini sudah terjebak oleh krisis pangan dan juga energi, hal itu disebabkan kurangnya cadangan devisa di negara Sri Lanka. Bahkan negeri itu mengalami inflasi yang telah mencapai 33 persen.
Dilansir dari berbagai sumber pada Jumat (24/6/2022), berikut alasan Sri Lanka bangkrut.
1. Krisis Pangan
Sri Lanka mengalami krisis pangan, hal itu disebabkan akibat pemerintah kekurangan cadangan devisa sehingga pemerintah tidak dipercaya untuk melakukan ekspor-impor.
Hal ini membuat kebutuhan utama pendudum Sri Lanka sulit untuk di dapatkan.
2. Krisis Energi
Selain krisis pangan, Sri Lanka mengalami krisis energi. bahkan pemerintah sampai membatalkan perjalanan untuk pertemuan agar bahan bakar kendaraan tidak habis digunakan.
Hal itu semakin memperparah keadaan Sri Lanka karena bukan hanya warga saja yang merasakan tetapi pemerintah pun ikut merasakan.
3. Mengalami Inflasi
Sri Lanka mengalami Inflasi lebih dari 30 persen. Hal itu mengakibatkan Sri Lanka sudah tidak bisa melakukan pembayaran menggunakan mata uang. hal itu menyebabkan hilangnya kepercayaan terhadap mata uang Sri Lanka. hingga saat ini sistem pembayaran menggunakan sistem barter.
4. Kekurangan Cadangan Devisa
Kekurangan cadangan devisa di alami Sri Lanka saat ini disebabkan karena terlalu banyak hutang luar negeri yang tidak bisa dibayar dengan mata uang Sri Lanka.
Pasalnya, Sri Lanka membutuhkan 6 miliar dolar Amerika untuk membayar semua hutang dan memulihkan perekonomiannya.
5. Pemasukan Sektor Pariwisata Menurun
Penurunan pemasukan di sektor pariwisata juga disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 sehingga sudah jarang orang atau turis yang datang ke Sri Lanka untuk berlibur. Hal itu sangat berpengaruh terhadap keuangan negara Sri Lanka yang banyak berhutang tapi tidak ada pemasukan untuk membayar.
6. Banyak Warga yang Meninggalkan Sri Lanka
Akibat bangkrutnya Sri Lanka, banyak warga yang pergi ke luar negeri, bahkan diam-diam pergi ke perbatasan. Hal ini terkuat dari melonjaknya permintaan paspor.
Dalam lima bulan pertama di 2022, pihak imigrasi telah mengeluarkan 288.654 paspor dibandingkan dengan 91.331 pada periode yang sama tahun lalu.
Editor : Miftahudin