Ia juga mengakui bahwa seekor tikus berukuran besar sempat terlihat berkeliaran di ruang NICU selama beberapa hari sebelum insiden terjadi.
Tikus dilaporkan tidak hanya muncul di NICU, tetapi juga di gedung-gedung sekitar seperti rumah sakit anak, TB Center, dan Rumah Sakit Kanker.
Manajemen rumah sakit menyebut hujan serta genangan air di sarang-sarang tikus sebagai pemicu meningkatnya populasi hewan tersebut. Karung makanan terbuka yang dibawa pengunjung juga diduga menarik kedatangan tikus.
Sebagai respons, pemerintah setempat menjatuhkan denda sebesar 100 ribu rupee (sekitar Rp18,9 juta) kepada perusahaan pengendali hama, menghentikan kontrak, dan menangguhkan sejumlah petugas rumah sakit.
Namun, perhatian publik kini lebih tertuju pada lemahnya sistem administrasi rumah sakit yang dinilai menjadi akar permasalahan, bukan sekadar soal tikus yang berkeliaran.
Editor : Rebecca
Artikel Terkait
