Di sisi lain, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah, dr. Telogo Wismo, menyampaikan keprihatinan atas insiden tersebut.
Ia menyatakan bahwa IDI siap memberikan pendampingan hukum kepada tenaga medis jika kasus ini berlanjut ke jalur hukum.
“Kasus pemukulan, penganiayaan, atau ancaman terhadap dokter yang sedang menjalankan tugas semakin sering terjadi. Ini sangat memprihatinkan,” ujar Telogo.
Ia juga menyesalkan masih adanya tindakan kekerasan terhadap tenaga medis di fasilitas kesehatan.
Menurutnya, masyarakat semestinya bisa lebih menahan diri karena rumah sakit adalah tempat untuk mencari pertolongan, bukan meluapkan emosi.
IDI Jawa Tengah telah menugaskan tim bantuan hukum untuk menelusuri lebih lanjut kasus ini.
Namun, Telogo menegaskan bahwa penanganan awal tetap berada di bawah kewenangan pihak rumah sakit karena kejadian terjadi di dalam lingkungan rumah sakit.
“IDI berkewajiban melindungi para anggotanya agar insiden serupa tidak terjadi lagi. Jika dokter bekerja dalam tekanan dan rasa takut, tentu akan berdampak pada kualitas pelayanan,” jelasnya.
“Apalagi jika melihat video kejadian tersebut, tampak ada tenaga kesehatan yang sampai menjerit ketakutan,” tukasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait