Dalam surat itu, dijelaskan desakan mundur Suharso lantaran selama kepemimpinan Menteri PPN/Bappenas itu terjadi sorotan dan kegaduhan dalam internal PPP secara meluas yang tertuju kepada Suharso Monoarfa.
"Sehingga pada tanggal 30 Agustus 2022, dengan berat hati pimpinan 3 majelis yang merupakan Majelis Tinggi DPP akhirnya melayangkan surat ketiga yang atas dasar kewenangannya mengeluarkan fatwa majelis yakni memberhentikan Saudara Suharso Monoarfa dari jabatan Ketua Umum DPP PPP terhitung sejak surat tersebut ditandatangani," kata Usman kepada MNC Portal Indonesia, Senin (5/9/2022).
Tiga pimpinan Majelis DPP PPP selanjutnya meminta pendapat hukum Mahkamah Partai sesuai dengan AD/ART PPP. Majelis juga meminta pengurus harian DPP PPP segera melaksanakan rapat untuk memilih dan menetapkan plt ketua umum untuk mengisi lowongan jabatan tersebut.
3. Suharso Monoarfa Digantikan oleh Muhammad Mardiono
Setelah memutuskan pemberhentian Suharso Monoarfa, Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Banten yang diikuti pimpinan wilayah 29 provinsi, Majelis Syariah, Majelis Kehormatan, Majelis Pertimbangan, banom, serta pimpinan DPP PPP juga memutuskan penggantinya. Suharso digantikan Muhammad Mardiono.
"Memberhentikan Saudara Suharso Monoarfa dan mengukuhkan H Muhammad Mardiono sebagai Plt (pelaksana tugas) Ketua Umum DPP PPP sisa masa bakti 2020-2025," kata Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan PPP Usman M Tokan, Senin (5/9/2022).
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani angkat suara soal pemberhentian Suharso Monoarfa dari Ketua Umum PPP. Menurutnya, memang sudah ada keinginan sejak lama pimpinan di PPP tidak rangkap jabatan di pemerintahan.
"Jadi di PPP itu sudah lama ada diskusi, ada concern bahwa ada riak-riak itu iya. Yang menginginkan agar konsolidasi PPP sebagai partai itu bisa lebih dimasifkan, diintensifkan, ditingkatkan, dan kalau yang menjadi pimpinan PPP itu tak merangkap di jajaran pemerintahan," kata Arsul di Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).
"Jadi itu kombinasi dari kesadaran atau keinginan agar pemisahan fungsi antara fungsi kepartaian yang dibutuhkan untuk meningkatkan konsolidasi," katanya.
Alasan itu juga yang katanya membuat Arsul tak lantas jadi Ketum pengganti Suharso meski dirinya adalah Waketum. Arsul saat ini menjabat Wakil Ketua MPR dan anggota Komisi III DPR. Saat ini yang ditunjuk menjadi pengganti Suharso yakni Muhammad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum.
“Karena saya punya fungsi di sini selain wakil pimpinan MPR, juga anggota Komisi 3 yang punya tugas banyak, RKUHP, RUU Narkotika, itu saja,” ucap Arsul.
4. Suharso Menangis Terisak saat Dikukuhkan sebagai Plt Ketua Umum PPP.
Suharso Monoarfa dikukuhkan sebagai Plt Ketua Umum PPP pada Musyawarah Kerja Nasional (MUkernas) III di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/3/2019) malam. Suharso saat itu mengungkapkan alasannya bersedia menerima amanah menjadi Plt Ketua Umum PPP.
Dia mengaku ingin menyelamatkan partai berlambang Kakbah itu agar agar tetap eksis dan tetap berada di parlemen.
"Saya tidak pernah bermimpi, untuk berdiri di sini, menerima mandat ini yang sungguh berat bagi saya. Bagi saya saudara Romy (Romahurmuziy) itu adalah anak saya, juga adik saya," katanya saat memberi sambutan usai dikukuhkan sebagai Plt Ketua Umum PPP.
Dengan kata-kata yang mulai terbata-bata, Suharso mengaku tidak mengira akan terjadi peristiwa yang dihadapi Romahurmuziy. "Dalam pandangan saya, Romy seperti meteor untuk menjadi calon pemimpin bangsa di kemudian hari, semua kapasitasnya ada pada beliau, bibit, bebet, bobot, tapi juga terjungkal," ujarnya dengan nada yang berat.
Suharso mengatakan, PPP adalah partai dengan lambang Kakbah. "Kakbah letaknya di Mekkah. Mekkah itu asal katanya Bakkah yang artinya air mata. Apakah karena itu kemudian partai kita ini penuh dengan air mata?" katanya sambil mulai menangis terisak.
5. Suharso Monoarfa Belum Tanggapi Pemberhentiannya sebagai Ketum PPP, Pendukung Menolak
Hingga kini Suharso Monoarfa belum menanggapi pemberhentian dirinya sebagai Ketua Umum PPP. Diketahui, Suharso saat ini menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Di saat Suharso belum memberikan respons, sejumlah simpatisan pendukungnya berdemonstrasi di depan Kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022). Mereka menolak pencopotan Suharso Monoarfa.
Dari pantauan MPI di lokasi, massa aksi mendatangi kantor DPP PPP pada pukul 13.00 WIB dengan membawa sejumlah poster penuntutan dan penolakan pencopotan Suharso yang dilakukan oleh petinggi partai berlambang Kakbah tersebut.
Salah seorang orator dengan menaiki mobil komando mendesak agar oknum yang melakukan pencopotan Suharso Monoarfa untuk bertanggung jawab. Ia mengaku akan tetap mendukung PPP bila masih di bawah Suharso.
"Kami meminta agar pencopotan terhadap Suharso Monoarfa dibatalkan, kita akan tetap mendukung PPP di bawah pimpinan Suharso," ujarnya dengan menggunakan pengeras suara, Senin (5/9/2022).
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait