Geger Dokter Senior Hajar Pasien di Ranjang, Tak Menyesal Meski Terekam Kamera
SHIMLA, iNewsCirebon.id – Seorang dokter residen senior di Rumah Sakit Indira Gandhi Medical College (IGMC) Shimla, India, bernama Raghav Narula (31), akhirnya diberhentikan sementara dari tugasnya setelah video dirinya memukuli pasien viral di media sosial.
Video yang beredar luas sejak Senin (22/12/2025) tersebut memperlihatkan aksi kekerasan yang dilakukan Narula terhadap pasien bernama Arjun Panwar (36) yang tengah terbaring di ranjang perawatan departemen kedokteran paru.
Insiden ini bermula dari perselisihan bahasa yang memicu ketegangan fisik. Arjun Panwar mengaku merasa dihina karena sang dokter memanggilnya dengan kata "tu", sebuah sapaan dalam bahasa Hindi yang dianggap kasar jika ditujukan kepada orang asing.
Saat itu, Panwar baru saja menjalani prosedur bronkoskopi dan sedang mengalami kesulitan bernapas. Ketika ia meminta bantuan oksigen dan meminta dokter berbicara lebih sopan, situasi justru memanas hingga berujung pada penganiayaan. Panwar menyebut sang dokter langsung menyerangnya secara membabi buta setelah ia melayangkan protes.
Di sisi lain, Raghav Narula memberikan pembelaan yang cukup berani di hadapan media lokal dengan menyatakan tidak menyesali perbuatannya. Ia berdalih bahwa penggunaan kata ganti informal tersebut sebenarnya bertujuan untuk menciptakan suasana akrab, namun justru dibalas dengan pelecehan verbal dan agresi fisik oleh pasien.
Narula mengklaim bahwa video yang viral hanya menunjukkan durasi singkat dari pertengkaran yang sebenarnya sudah berlangsung selama sepuluh menit. Ia bahkan menuduh Panwar lebih dulu menyerangnya menggunakan batang besi sehingga ia terpaksa membela diri.
Meski mendapatkan pembelaan dari Asosiasi Dokter Residen IGMC yang meminta penyelidikan dilakukan secara menyeluruh dan tidak hanya berpatokan pada potongan video, pihak kepolisian Shimla tetap mengambil langkah tegas.
Kepala Kepolisian Distrik Shimla, Sanjeev Kumar Gandhi, mengonfirmasi bahwa pengaduan pidana telah diajukan terhadap dokter tersebut.
Saat ini, tim penyidik tengah mendalami seluruh aspek kasus, termasuk meninjau rekam medis serta bukti elektronik lainnya untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar