Sederet Pernyataan Budhi Sarwono yang Kontroversi Sebelum Ditahan KPK

JAKARTA, iNews.id - Budhi Sarwono,Bupati Banjarnegara yang menarik perhatian banyak orang karena sederet pernyataannya yang kontroversial. Apalagi setelah KPK menetapkannya sebagai tersangka dengan kasus dugaan korupsi terkait kegiatan pengadaan, pemborongan atau persewaan di Dinas PUPR Banjarnegara, Jawa Tengah tahun 2017-2018.
Tak terkecuali saat dirinya salah menyebut nama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan.
Berikut deretan kontroversi yang pernah dibuat Budhi Sarwono:
1. Salah Sebut Nama Luhut
Sebelum penangkapannya, Budhi pernah salah menyebut nama Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan ketika melaporkan perkembangan kasus Covid-19 di Banjarnegara. Dia menyebut nama belakang Luhut dengan "Penjaitan".
Tak lama dia kemudian meminta maaf. Budhi mengaku tidak hafal nama Menteri Luhut. “Mohon maaf, saya kemarin menyebutkan nama Pak Penjaitan karena saya kurang hafal namanya panjang sekali, dan saya mohon maaf,” ucapnya lewat pesan video dikutip Sabtu (4/9/2021).
2. Singgung Gus Dur
Pada tahun 2019 Budhi membuat kontroversi dengan menyinggung Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dengan sebutan picek.
Dalam video berdurasi 23 detik berbahasa Jawa tersebut, Budhi saat itu menyinggung Gus Dur yang menutup Departemen Penerangan dan Kementerian Sosial.
“Begini Pak Sekda, itu dinas yang lain ditutup kabeh bae. Bubarna kabeh nggo PU kabeh. Tak tandatangani saiki. Gus Dur seng picek bae nutup dinas penerangan karo sosial. Apa maning wincin seng matane melek,” ucap Budhi. “Begini Pak Sekda, itu dinas yang lainnya ditutup semua aja. Bubarkan semua, menggunakan Dinas PU semua. Saya tanda tangani sekarang. Gus Dur saja yang matanya buta saja bisa menutup Dinas Penerangan dan Sosial. Apalagi Wincin yang matanya bisa lihat,” arti dari ucapan Budhi.
3. Izinkan Warga Gelar Hajatan di Tengah Pandemi Covid-19
Pada Juli 2021, Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono juga sempat membuat heboh dengan mengizinkan warga menggelar hajatan di tengah pandemi Covid-19. Padahal saat itu kasus Covid-19 sedang melonjak usai libur panjang Idul Fitri. Budhi menegaskan siap bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan tersebut asalkan mematuhi protokol kesehatan secara ketat.
Video pernyataan Budhi itu viral di media sosial. "Saya berpesan kepada masyarakat, Pak Bupati bertanggung jawab sepenuhnya untuk kegiatan pengajian, olahraga, kesenian monggo jalan terus. Tapi jangan lupa, protokol kesehatan harus dilaksanakan, jangan sampai tidak," kata Budhi dikutip dari video viral yang diunggah akun Instagram @underciver.id.
4. Tuding Lonjakan Kasus Covid-19 Disengaja
Kontroversi berikutnya saat Budhi menuding lonjakan kasus Covid-19 disengaja agar rumah sakit mendapatkan uang klaim. Hal itu terekam dalam video berdurasi tiga menit yang viral di media sosial. Bahkan Budhi menyebut dirinya bertemu dengan sales yang mencari orang untuk dibawa ke rumah sakit. Dia pun mengonfirmasi pernyataannya tersebut.
"Kalau karantina di rumah sakit kan lumayan klaimnya. Aku juga sudah ngerti," kata Budi Sarwono dalam video tersebut. "Itu satu minggu lalu videonya," ujarnya.
Editor : Miftahudin