Sidang NSA d PN Cirebon Hadirkan Ahli Psikologi Forensik

KOTA CIREBON, iNews.id - Proses hukum terhadap NSA, pemilik sebuah yayasan yang menjadi terdakwa dalam kasus dugaan asusila, kembali menjadi perhatian setelah persidangan di Pengadilan Negeri Kota Cirebon, Selasa (25/2/2025). Dalam sidang tersebut, tim kuasa hukum NSA menghadirkan sejumlah saksi ahli, termasuk Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri, Ilyas HM, dan Kombes Pol Purn Alfon.
Kuasa Hukum NSA, Agus Prayoga, menegaskan bahwa kehadiran para ahli ini diharapkan dapat memberikan perspektif objektif dan memperjelas jalannya perkara. "Ada momentum baik di mana kasus ini menjadi perhatian publik, dan hari ini kami menghadirkan saksi-saksi ahli yang memiliki kompetensi di bidangnya. Harapannya, perkara ini dapat dibuka secara terang benderang," ujar Agus.
Dalam kesaksiannya, Reza Indragiri mengkritisi proses penyelidikan yang telah dilakukan kepolisian. Menurutnya, ada indikasi bahwa jalannya pemeriksaan tidak sepenuhnya netral. "Saya tidak dalam posisi menghakimi, tetapi mempertanyakan apakah proses pemeriksaan ini berjalan secara objektif atau sudah berada dalam titik apriori," ungkap Reza. Ia mencontohkan pertanyaan yang diajukan kepada ahli sering kali sudah mengarah pada asumsi bahwa ada korban dan peristiwa pidana yang benar-benar terjadi.
Selain itu, Reza juga menyoroti penggunaan istilah "trauma" yang dinilainya sering kali digunakan secara tidak tepat oleh masyarakat awam. "Dalam psikologi, trauma adalah kondisi yang sangat serius, bukan sekadar respons emosional biasa. Maka, perlu pendekatan yang lebih terukur dalam menggunakannya," jelasnya.
Persidangan ini juga diwarnai dengan ketidakhadiran sejumlah saksi kunci, yang menurut Reza masuk dalam kategori contempt of court atau penghinaan terhadap pengadilan. Hal ini semakin memperkuat dugaan adanya kejanggalan dalam proses hukum yang berlangsung.
Diketahui, kasus ini mencuat setelah ibu dari N, anak tiri NSA, menceritakan dugaan asusila dalam sebuah podcast bersama Uya Kuya. Kasus ini kemudian viral di media sosial, yang pada akhirnya berujung pada penangkapan NSA. Namun, dalam perkembangannya, muncul dugaan bahwa NSA mengalami penganiayaan serta pemerasan oleh oknum kepolisian selama penyelidikan. Meski demikian, NSA tetap ditetapkan sebagai tersangka meski bukti terhadap dugaan asusila ini dinilai kurang kuat.
Perkembangan kasus ini masih terus bergulir, dengan berbagai pertanyaan terkait kredibilitas proses hukum yang dijalankan.
Editor : Miftahudin