get app
inews
Aa Text
Read Next : Revisi UU Kejaksaan Dikritik, Pakar : Berpotensi Melemahkan Sistem Hukum

MUI Haramkan Penimbunan Tabung Oksigen

Minggu, 04 Juli 2021 | 15:31 WIB
header img
Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam mengingatkan warga tidak menimbun selama PPKM Darurat (Foto: MUI)

JAKARTA, iNews.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat tidak memborong bahan kebutuhan pokok selama PPKM Darurat. Warga juga tidak boleh menimbun tabung oksigen dan masker. 

Ketua Bidang Fata MUI Asrorun Niam Sholeh mengatakan ada sebagian masyarakat yang panik dan memborong berbagai kebutuhan sejak PPKM Darurat diberlakukan Sabtu (3/7/2021) kemarin. Bahkan ada masyarakat yang tidak memperoleh obat-obatan dan tabung oksigen.

"Tindakan yang menimbulkan kepanikan dan/atau menyebabkan kerugian publik, seperti memborong dan menimbun bahan kebutuhan pokok dan menimbun masker hukumnya haram," kata Asrorun Niam yang mengingatkan Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020, Minggu (4/7/2021).

Asrorun Niam mengajak masyarakat membantu korban Covid-19 agar dapat memperoleh layanan kesehatan. Di antaranya dengan jalan sedekah oksigen, obat-obatan, vitamin, dan sembako. 

Menurut dia, penimbunan bahan kebutuhan pokok tidak diperkenankan meski bertujuan berjaga-jaga persediaan. Sebab ada masyarakat lain yang membutuhkan kebutuhan pokok secara mendesak. 

"Aparat perlu ambil langkah darurat mengendalikan situasi, menjamin ketersediaan, mencegah penimbunan, dan menindak oknum yang mengambil keuntungan dalam kondisi susah," katanya.

MUI meminta pemerintah memastikan ketersediaan oksigen, obat-obatan, vitamin, serta kebutuhan pokok masyarakat secara merata. Aparat juga harus menindak tegas orang/korporasi yang memanfaatkan situasi pandemi untuk mencari keuntungan ekonomi dengan mempermainkan harga.

"Sehingga menyebabkan kelangkaan serta harga membumbung tinggi. Demikian juga mencegah tindakan sebagian orang yang menimbun oksigen, obat2an, vitamin, dan kebutuhan pokok yang menyebabkan sulitnya akses bagi orang-orang yang membutuhkan secara mendesak," katanya.

 

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut