JAKARTA, iNewsCirebon.id - Venna Melinda tak bergeming saat sang suami, Ferry Irawan bersimpuh memohon maaf. Ia pun memasang raut wajah tanpa ekspresi dengan mengenakan mukena saat Ferry memegang tangannya sembari bersujud memohon maaf.
Momen itu terjadi sebelum Ferry Irawan ditetapkan sebagai tersangka dan dipenjara di Polda Jatim atas kasus dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) beberapa pekan lalu.
Unggahan video kanal YouTube Intens Investigasi, Kamis (19/1/2023) memperlihatkan Ferry yang bersimpuh dilantai sembari memegangi tangan sang istri hingga merengek meminta maaf.
Namun, Venna terlihat begitu dingin dan acuh tak acuh dengan drama yang dipertontonkan sang suami.
Tak hanya itu, Ferry Irawan juga merekam dirinya dengan kamera depan. Di sana, ia memohon maaf kepada Venna dan seluruh keluarga besar.
"Abi mohon ampun, mohon maaf pada semua yang Abi lakukan pada Mena, keluarga Mena, mamih Ayu, papih jimin, agus, Kakak Verrell, Athalla, Vania. Abi pasrah ayang, Abi cuman pengen bisa berbuat yang terbaik buat Mena sama anak-anak," ungkap Ferry memohon maaf.
"Abi cuman mau bilang, Abi bukan orang jahat, ngga punya niat jahat. Demi Allah, sampai detik ini sama Mena, sama keluarga Mena, Demi Allah hanya mau berbuat yang terbaik. Cuman pengen merasakan cinta yang selama ini Abi dambakan yang. Ngga pernah Abi merasakan cinta kayak gini," lanjut Ferry.
Tak kalah mengejutkan, Ferry Irawan juga mengirimkan video permohonan maaf melalui Verrell Bramasta. Dalam video itu terlihat Ferry dengan wajah memelas, ia pun menumpahkan semua rasa kangennya pada sang Istri.
"Yang kangen, yang kangen," ucap Ferry Irawan sambil menangis tanpa air mata.
"kangen, kangen, ya Allah Mena ampuni Abi," ujarnya.
Verrell Bramasta juga turut mengungkapkan kabar terbaru Venna Melinda. Verrell menceritakan bahwa kondisi ibunya kian pulih meski harus tetap bedrest dan masih mengalami trauma akan kasus KDRT yang telah menimpa ibunda.
"Mamah masih bedrest di rumah, karena mungkin ya masih istirahatlah. Akupun baru mulai aktivitas lagi ya ini cukup melelahkan buat kita semua," ujar Verrell.
"Kalau untuk psikolog, ya mamah juga akan ketemu dengan psikolog. Untuk kedepannya, untuk kebaikan kita semua. Ya okaylah semua sudah terjadi. Kalau memaafkan pasti semua umat manusia bahkan di Islam pun Allah itu Maha Mengampuni, Maha Memaafkan. Tapi untuk melupakan, aku rasa itu adalah hal yang berbeda ya," tegas Verrell.
Editor : Miftahudin