Ririn yang panik meminta rombongan mencari mantelnya lantaran takut dimarahi bapaknya sang pemilik mantel tersebut dan dirinya tak izin meminjamnya.
Secara sigap semua orang segera membantu Ririn mencari mantelnya, namun nihil. Akhirnya pencarian diputuskan besok pagi dan mereka tidur.
Sebagai tour guide, Aria punya kewajiban menjaga tenda selama yang lainnya tidur. Keberanian itu dia kumpulkan mengingat kejadian sebelumnya di mana Aria melihat mantel Ririn terbang melayang di sekitar tenda, tapi dia berusaha tetap diam. Tak lama mantel ditemukan Ririn kembali sesaat dia hendak buang air kecil di sungai karena mantel tersebut memang tiba-tiba ada di sana.
Petaka dimulai di malam ketiga ketika semua rombongan berkumpul di luar dan mengelilingi api unggun. Ririn masuk tenda untuk memakai mantel dan seketika Ririn langsung berteriak seperti orang kesurupan. Ririn sadar sembari meminta tolong untuk dilepaskan mantel tersebut, tapi sulit.
Seperti pocong, dia loncat ke sana kemari sambil menangis minta tolong hingga Ririn menjauh dan menghilang. Melihat pemandangan itu, temannya bernama Mita mendadak pingsan.
Editor : Miftahudin