PHOENIX, iNews.id - Nathan Sutherland seorang perawat di fasilitas kesehatan di Amerika Serikat (AS) menghamili pasien wanita yang tidak bisa bergerak alias lumpuh hingga hamil dan melahirkan anak laki-laki.
Atas perbuatan bejatnya itu, pelaku dijatuhi hukuman 10 tahun penjara.
Terdakwa Nathan Sutherland sebelumnya bekerja sebagai perawat di fasilitas Hacienda HealthCare di Phoenix, Arizona. Dia semestinya bertanggung jawab atas perawatan pasien tersebut.
Menurut laporan CNN, Sutherland menjadi subjek pengawasan ketika rekan kerjanya menemukan bahwa wanita itu, yang nonverbal dan berjuang dengan gerakan sederhana, telah melahirkan bayi laki-laki.
Para pekerja perawatan di fasilitas itu mengatakan kepada petugas operator 911 bahwa mereka tidak tahu bahwa pasien hamil.
Temuan itu mengejutkan fasilitas kesehatan. Pasien berusia 29 tahun pada saat penyerangan itu, telah tinggal di fasilitas itu sejak dia berusia tiga tahun. Pasien menderita cacat intelektual yang signifikan karena kejang yang dideritanya di awal masa kecilnya.
Setiap anggota staf pria di fasilitas itu harus mematuhi tes DNA. Tes tersebut cocok dengan DNA Sutherland dengan bayi laki-laki yang dilahirkan. Polisi menangkap Sutherland dan menuduhnya melakukan pemerkosaan.
Awal tahun ini Sutherland mengaku bersalah atas serangan seksual dan pelecehan terhadap orang dewasa yang rentan. Pada hari Kamis waktu AS dia dijatuhi hukuman 10 tahun penjara.
Jaksa Maricopa County, Alister Adel, mengatakan lamanya hukuman dipengaruhi oleh kerentanan korban dan posisi kepercayaan yang dipegang oleh terdakwa."Vonis ini menghormati keinginan korban," katanya.
"Sulit membayangkan orang dewasa yang lebih rentan daripada korban dalam kasus ini," kata Hakim Pengadilan Tinggi Margaret LaBianca selama sidang vonis, seperti dikutip The Independent, Sabtu (4/12/2021).
Sutherland meminta maaf kepada korban dan keluarganya sebelum hukumannya dijatuhkan.
"Anda tidak pantas disakiti tidak peduli apa yang terjadi dalam kehidupan pribadi saya dan iblis yang saya lawan," katanya. "Saya tidak berhak memaksa Anda melakukan itu."
Setelah serangan profil tinggi, fasilitas kesehatan itu mengatakan stafnya menjalani pelatihan ulang yang signifikan mengenai pedoman penyalahgunaan dan pengabaian, dan memasang kamera keamanan baru untuk memastikan keselamatan pasien di fasilitas tersebut.
Bill Timmons, kepala eksekutif fasilitas tersebut pada saat penyerangan, mengundurkan diri setelah insiden tersebut. Kepala eksekutif saat ini, Perry Petrilli, memuji hukuman yang dijatuhkan hakim pengadilan.
"Kami lega bahwa dia tidak akan pernah lagi menyiksa manusia tak berdosa lainnya," katanya.
Sutherland harus mendaftar sebagai pelanggar seks dan akan dikenakan masa percobaan seumur hidup.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta