Menurut Winam, menjadi bagian dari tim Jaguar bukan hanya sekadar menjalankan tugas melainkan panggilan jiwa. “Ini jalan untuk mengabdi. Kami selalu menekankan respons setiap laporan masyarakat, tidak perlu melihat untung rugi dalam bertugas, zero complain,” ujarnya.
Dia pun merasakan suka duka bersama tim Jaguar. Hampir setiap persoalan yang menyangkut ketertiban masyarakat dapat diatasi dengan cara persuasif.
Mulai dari keributan massa hingga ormas dan geng motor sudah pernah dihadapi. Ketika ada bentrok ormas dan Tim Jaguar hadir untuk melerai, pertikaian itu pun selesai tanpa intrik.
"Anggota ormas segan dengan kehadiran kami sehingga tidak mau ribut lagi karena kami ke depankan persuasif humanis. Selama mereka bisa kami ajak dialog. Namun, kalau geng motor harus kita amankan karena mereka membahayakan dirinya maupun masyarakat karena selalu bawa senjata tajam,” kata Winam.
Sebelumnya, Fadil akan membubarkan tim tersebut karena dinilai sebagai kelelawar malam. Dia menyebut ada kesalahan mendasar sejak awal pembentukan yakni tidak memberikan pendidikan dan membuat standar mendasar operasi.
"Ini salah kita juga karena tidak latih mereka, tidak mendidik mereka tidak membuat spek mendasar dan spek peralatan," ujarnya, Minggu (31/10/2021).
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta