Ini Daftar Crazy Rich Pengusaha di Desa, Nomor 2 Omzetnya Tembus Rp500 Juta per Bulan!

JAKARTA, iNews.id - Kisah sukses pengusaha di desa yang mendapat julukan crazy rich ini bisa menjadi inspirasi. Biasanya pengusaha sukses kerap diidentikkan dengan orang-orang yang ada di kota. Namun, deretan pengusaha berikut ini membuktikan bahwa kesuksesan itu bisa diraih oleh siapa saja dan dimana saja.

Inilah tiga kisah sukses crazy rich pengusaha di desa:

1. Ishak Abdul Azis
Kisah sukses pengusaha di desa yang pertama adalah Ishak Abdul Azis. Seorang pengusaha kerupuk singkong bermula dari melimpahnya singkong di desanya, Desa Krangean, Purbalingga. Pada awalnya, ia menjual 10 kilogram kerupuk singkong per harinya.

Kini, ia telah berhasil meraih omzet hingga Rp 45 juta per bulan dan pangsa pasarnya pun telah meluas hingga ke Bandung dan Jakarta.

2. Aang Permana
Lelaki yang berasal dari sebuah desa di Garut ini sukses menjalankan bisnis kuliner dari ikan petek. Bisnis kuliner yang diberinya nama Crispy Ikan Sipetek. Dengan modal awal Rp 500 ribu, kini Aang sukses meraup omzet hingga Rp500 juta per bulannya.

Tak hanya itu, lewat usahanya ini Aang bisa menyerap tenaga kerja dengan mempekerjakan ibu-ibu di kampungnya. Itulah deretan kisah sukses pengusaha di desa. Mereka membuktikan bahwa sukses itu bisa dicapai oleh setiap orang, asalkan ada kerja keras dan semangat pantang menyerah.

3. Ulus Pirmawan
Kisah sukses berikutnya datang dari Ulus Pirmawan, bermula saat dirinya tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP karena keterbatasan biaya. Ulus kemudian mengikuti jejak orang tuanya yang merupakan seorang petani dengan menggarap lahannya sendiri.

Sebagai petani, Ulus berkeinginan agar produk-produk pertaniannya itu bisa membuat konsumennya puas. Hingga suatu ketika, ia berhasil memanen buncis super yang kemudian dijualnya hingga ke Jakarta. Tak hanya itu, buncis supernya ini bahkan sudah diekspor ke luar negeri sejak 1995.

Lihat juga: https://cirebon.inews.id/read/128970/kisah-fadlul-rohman-anak-petani-yang-9-kali-gagal-tes-akhirnya-tembus-akmil

Editor : Windi Trikusumawati