Tak Andalkan Ijazah, Ini Deretan Orang Indonesia yang Sukses Tanpa Sekolah

TAK andalkan ijazah, sederet orang Indonesia ini sukses tanpa melalui bangku formal sekolah. Diantara mereka ada yang menjadi menteri, presenter, pengusaha bahkan menjadi konglomerat.

Lalu siapa saja orang Indonesia yang sukses tanpa sekolah?

1. Susi Pudjiastuti

Baca Juga

5 Pengusaha Sukses Indonesia yang Pernah Hidup Susah, Begini Fakta dan Kisah Keberhasilannya

Mantan menteri kelautan dan perikanan ini merupakan orang yang dikagumi banyak pihak.

Namun siapa sangka, dengan jabatannya yang mentereng dengan meme 'tenggelamkan' ini ternyata tidak pernah mengenyam sekolah tinggi. 

Susi bukan lahir dari keluarga kaya maupun berpendidikan tinggi. 

2. Andy F Noya

Baca Juga

Kisah Sukses Bob Sadino, Lulusan SMA Pernah Nguli Ujungnya Jadi Milyuner

Andy F Noya memang memiliki tempat khusus di hati masyarakat. Pria kelahiran Surabaya, 6 November 1960 yang dikenal masyarakat Indonesia karena menjadi pembawa acara stasiun TV di mana dirinya juga menjabat sebagai seorang Pimpinan Redaksi. Seperti diketahui, ayah Andy merupakan reparasi panci di Jayapura. 

Dengan kehidupan sederhana namun memiliki cita-cita tinggi

Hal itulah yang kemudian membuatnya berhasil di dunia jurnalistik dan tulis menulis yang kini sudah membesarkan namanya. 

Baca Juga

4 Konglomerat RI yang Pernah Melarat hingga Hidup Menggelandang

Andy F Noya kini dikenal sebagai jurnalis senior di Indonesia.

3. Eka Tjipta Widjaja

Konglomerat dan pemilik Sinar Mas ini diketahui sudah terkenal oleh beberapa pengusaha. 

Eka membangun Sinarmas dari bawah melalui perjuangan dan jatuh bangun hingga akhirnya menjadi salah satu perusahaan besar di Indonesia dan membuat Eka menjadi sukses dan kaya raya.

Dalam sektor pendidikan formal, Eka hanya sebatas sampai lulusan sekolah dasar. 

Untuk memenuhi kebutuhannya ia rela melakukan pekerjaan serabutan, mulai dari dagang keliling, sampai kontraktor pembuat kuburan. 

Setelah mengumpulkan uang, ia memberanikan diri untuk membuka perusahaan Sinarmas pada tahun 1983.

Editor : Miftahudin