get app
inews
Aa Read Next : Diduga Cabuli Istri Pasien, Dokter Ini Diperiksa Majelis Kehormatan IDI Palembang

Sejarah Hari Dokter Nasional yang Diperingati Setiap 24 Oktober

Senin, 25 Oktober 2021 | 13:54 WIB
header img
Hari dokter nasional

Profesi dokter juga masuk menjadi bagian sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Jauh sebelum organisasi IDI terbentuk, dokter-dokter di tanah air sudah mencatatkan dirinya sebagai salah satu pejuang kemanusiaan.

Nama-nama besar seperti dr. Sutomo, Wahidin Sudirohusodo, Tjipto Mangoenkoesomo, dan nama-nama dokter lainnya tercatat dalam sejarah tak hanya memerangi penyakit namun juga memerangi penjajahan di Indonesia oleh kolonialisme. 

Jika berkaca pada zaman perjuangan kemerdekaan, momentum profesi dokter di Indonesia pertama kali lahir lewat keputusan Gubernemen No. 22 tentang penyelenggaraan pendidikan kedokteran di Indonesia (Nederlandsch Indie) pada tanggal 2 Januari 1849. 

Didirikannya sekolah pendidikan dokter di Indonesia tidak lain karena Pemerintah Hindia Belanda yang saat itu kewalahan melawan wabah malaria. Sebanyak 12 orang siswa diluluskan dan diberi gelar ‘Dokter Djawa’ setelah menempuh pendidikan selama dua tahun. Meski diberi gelar dokter, lulusan-lulusan dokter hanya dipekerjakan sebagai ‘mantri cacar’. 

Lewat perjalanan yang panjang, barulah pada tahun 1898, sekolah pendidikan dokter yang sebenarnya didirikan dengan nama STOVIA. Dari sinilah mulai terlahir dokter-dokter pejuang kemerdekaan. 

Salah satunya ialah dr. Sutomo, ia bersama Gunawan Mangunkusumo, Cipto Mangunkusumo dan R.T Ario Tirtokusumo mendirikan Boedi Oetomo. 

Para pendiri Boedi Oetomo merasa bahwa untuk bisa lebih maju, maka bidang yang harus menjadi perhatian utama adalah pendidikan dan pengajaran. Organisasi ini punya motif sebagai sebuah organisasi modern yaitu punya pemimpin, ideologi dan anggota yang jelas. Motif itu diikuti oleh banyak organisasi lain yang membawa pengaruh kepada perubahan sosial politik. 

Selanjutnya adalah dr. Cipto Mangunkusumo, Douwes Dekker, dan Suwardi Suryaningrat. Tiga tokoh intelek pendiri Indische Partij. Pendirian partai ini bertujuan untuk mempersiapkan kehidupan bangsa Indonesia yang merdeka. Mengusung semboyan Hindia for Hindia, yang berarti Indonesia hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang menetap dan bertempat tinggal di Indonesia tanpa terkecuali dan tanpa memandang apapun jenis bangsanya. (Hindia adalah sebutan Indonesia pada masa pergerakan nasional).

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut