KOTA CIREBON, iNews.id - Ratusan warga Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon melakukan aksi unjuk rasa di pintu keluar Pos 1 Pelabuhan Cirebon Jalan Yos Sudarso, Kota Cirebon, Senin (27/6/2022).
Mereka menolak lalulintas Truk pengangkut batubara melewati Jalan Yos Sudarso, karena merugikan masyarakat sekitar.
Sempat terjadi kericuhan pengunjuk rasa dengan aparat Kepolisian, karena Aksi ratusan warga tersebut sempat mengganggu arus lalulintas di Jalan Yos Sudarso tersebut, warga meblokade beberapa truk pengangkut batubara.
Kordinator aksi, Yudi Hardiansyah mengatakan dalam aksinya masyarakat Kelurahan Lemahwungkuk sejak 2017 sudah kehilangan kesabaran.
" Pelindo dan PBM (perusahaan bongkar muat) sejak 2017 tidak ada solusi,” katanya.
Dia mengaku, sejak lama permasalahan ini muncul. Bahkan sudah hearing ke DPRD, dan tiga poin tututan pun disampaikan. Tetapi, tidak ada realisasi sampai dengan sekarang ini.
“Ketika mobil tetap beraktivitas di sini, harusnya tetap ada kompensasi untuk warga Kelurahan Lemahwunguk,” ujarnya.
Menurut dia ada tiga tuntutan yang disuarakan warga. Pertama, adanya kompensasi untuk warga Kelurahan Lemahwungkuk. Kedua, mobil tidak boleh ngebut saat melintas di Jalan Yos Sudarso,Ketiga, perusahaan bekerjasama dengan warga di Lemahwungkuk dalam mengentaskan masalah pengangguran.
“Bila tuntutan kami tidak dipenuhi, kami akan tetap melakukan aksi demo di Pelabuhan Cirebon,” tegasnya.
Sementara itu, GM Pelindo, Teuku Mursalim menjelaskan, tuntutan yang disampaikan oleh warga perlu dibicarakan lebih lanjut lewat diskusi.
Kami akan mencoba nanti diskusi terhadap aspirasi masyarakat. Terkait pengalihan lalu lintas, menjadi kewenangan pihak di luar Pelabuhan Cirebon,” katanya.
Dijelaskan dia, di Pelabuhan Cirebon ada regulator yakni KSOP dan Pelindo sebagai operator. Pelindo berusaha menjamin agar lalu lintas pengiriman barang dapat berjalan dengan lancar.
“Kita menjamin lalu lintas arus kapal dan barang di Pelabuhan Cirebon, karena aktivitas ini sangat penting untuk kehidupan ekonomi masyarakat sekitar,” katanya.
Editor : Miftahudin