get app
inews
Aa
Read Next : Identitas Mayat di Sungai Kalisuba Kota Cirebon, Polisi : Diduga Kuat Korban Bunuh Diri

Dokter Beresiko Bunuh Diri, Ketahui Tandanya

Kamis, 14 Oktober 2021 | 07:56 WIB
header img
Ilustrasi korban meninggal (Foto : Istimewa)

CIREBON, iNews.id - Kejadian bunuh diri pada dokter (physician suicide) mengalami peningkatan beberapa tahun belakangan ini. Angka kematian akibat bunuh diri di kalangan dokter diduga lebih tinggi dari nondokter, tetapi jumlah pastinya belum diketahui. 

Hampir 1/3 dokter yang bunuh diri, sudah pernah melakukan percobaan bunuh diri sebelumnya. Hanya 33% meninggalkan catatan bunuh diri (dibandingkan 38,9% pada populasi umum). Dan kebanyakan bunuh diri pada dokter dilakukan di rumah mereka sendiri. 

Sebuah studi di Amerika melaporkan bahwa cara yang paling banyak digunakan untuk bunuh diri pada dokter adalah senjata api (48%), diikuti dengan minum racun (23,5%), trauma tumpul (14,5%), dan asfiksia termasuk gantung diri (14%). 

Tingginya tingkat bunuh diri di kalangan dokter disebabkan berbagai faktor, antara lain beban di tempat kerja, jam kerja yang berlebihan menyebabkan kurangnya waktu bersosialisasi, adanya akses dan pemahaman mengenai metode letal yang dapat berakibat kematian, sifat tertutup seorang dokter yang menjaga reputasi sehingga tidak dapat menceritakan masalahnya pada orang lain dan adanya anggapan di masyarakat bahwa dokter seperti dewa yang dapat menyelesaikan segala sesuatunya. 

Di masa pandemi Covid-19, kejadian bunuh diri pada dokter semakin meningkat seiring dengan meningkatnya beban kerja dan stress seorang dokter. 

Bunuh diri merupakan tindakan seseorang untuk mengakhiri hidupnya. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja dan berkaitan erat dengan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan cemas

Depresi berat akan menimbulkan suicidal thoughts yang dapat berakhir menjadi suicidal attempt. 

Dyrbye et al dalam tulisannya mengungkapkan seorang dokter mengalami kondisi tekanan mental lebih berat daripada populasi umum, hal ini banyak dialami pada wanita. 

Konsensus oleh American Foundation for Suicide Prevention melaporkan mengenai profil dokter yang berpotensi melakukan sucidal attempt, sebagai berikut : 

• Berusia >45 tahun pada wanita, atau >50 tahun pada laki-laki 

• Status pernikahan cerai, berpisah, lajang, atau terdapat masalah pernikahan 

• Memiliki depresi, alkoholisme, penyalahgunaan obat, gila kerja, atau menyukai risiko yang berlebihan (misalnya suka berjudi atau olahraga ekstrem) 

• Memiliki riwayat atau tanda gangguan psikologis (terutama gangguan cemas dan depresi) 

• Memiliki keadaan medis fisik seperti nyeri kronis atau penyakit kronis. 

• Mengalami perubahan status, stabilitas finansial, atau tuntutan dalam pekerjaan 

• Memiliki akses ke obat dan senjata api 

Seorang dokter lebih cenderung tidak menunjukkan atau menyatakan peringatan sebelum melakukan bunuh diri dibandingkan populasi umum, namun kejadian bunuh diri yang dilakukan dokter, lebih banyak yang berakhir dengan kematian dibandingkan kejadian bunuh diri yang dilakukan nondokter. 

Ada beberapa tanda yang bisa diperlihatkan atau ditunjukkan oleh seseorang yang memiliki keinginan untuk bunuh diri, di antaranya: 

• Sering membicarakan atau memikirkan tentang kematian. 

• Suasana hati sering berubah, misalnya cepat marah atau tersinggung. 

• Pernah memikirkan atau bahkan mencoba untuk menyakiti diri sendiri. 

• Pernah menyampaikan atau bahkan mengancam ingin bunuh diri. 

• Menarik diri dari orang-orang di sekitarnya. 

• Sering merasa cemas atau gelisah. 

• Tampak tidak bersemangat atau murung. 

• Kehilangan minat dalam melakukan hal yang sebelumnya disukai. 

• Susah tidur. 

• Merasa tidak berdaya, malu, bersalah, atau tidak ada masa depan. 

• Mulai mencari informasi tentang cara bunuh diri. 

Dukungan dan perhatian keluarga sangat dibutuhkan agar tidak merasa sendiri. Atau jika dianggap perlu, bawalah ke psikolog atau psikiater untuk mendapat pertolongan dan penanganan yang tepat.

Editor : Miftahudin

Follow Berita iNews Cirebon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut