Kisah Jenderal Kopassus Tak Tega Lihat Anak Buah Kritis Terkena Ranjau di Timor Timur (2)

Sucipto
Kolonel Czi Johannes Suryo Prabowo berjabat tangan dengan pimpinan Fretilin Xanana Gusmao saat penyerahan Timor Timur. (Foto: doc, iNews.id)

Abituren Akademi Militer (Akmil) tahun 1976 ini melihat kondisi Kopral Amin dan mencegahnya untuk duduk.

Tindakan itu terpaksa dilakukan karena dirinya tidak ingin Kopral Amin tahu bagian bawah tubuhnya hancur terkena ranjau.

"Sudah jangan pikirkan yang tidak-tidak. Berdoa ya Pak, agar semua ini cepat berlalu dan selesai,” ucap Suryo Prabowo.

Suryo Prabowo juga membisikkan sesuatu kepada Kopral Amin. Tak lama kemudian, Kopral Amin pun menitipkan pesan kepada Suryo Prabowo.

"Saya paham sekali, Komandan. Dan mohon dapat dilakukan dengan cepat. Tolong sampaikan kepada istri dan anakku bahwa saya gagal dalam tugas tetapi saya bukan pengecut,” kata Suryo Prabowo menirukan ucapan Kopral Amin.

Suryo Prabowo pun mencabut pistol dari sarungnya. Rupanya beberapa prajurit yang berada di dekatnya dengan cepat menyadari dan menahan tangan Suryo Prabowo yang sudah memegang pistol.

Para prajurit berupaya mencegah dirinya untuk mengambil sebuah tindakan.

"Tetapi itu harus dilakukan agar teman kita tidak tersiksa terlalu lama,” teriak Suryo Prabowo kepada para prajurit yang memegangi tangannya.

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network