KABUPATEN CIREBON, iNews.id - Grebeg Syawal merupakan tradisi yang menjadi prosesi ritual Kesultanan Kanoman Cirebon sejak beberapa abad lalu.
Prosesi ritual yang ditahbiskan (disucikan) dalam bentuk “pengakuan” terhadap silsilah para leluhur dan perhelatan (Kenduri/Selametan atas rasa syukur) yang berisi doa kepada para Raja-raja Cirebon khususnya Raja-raja Kesultanan Kanoman yang telah seda/Laya (wafat).
Tahun 2022, Kesultanan Kanoman Cirebon melaksanakan ritual Grebeg Syawal yang dipimpin oleh Sultan Kanoman XII, yang mulia Kanjeng Gusti Sultan Raja Muhammad Emirudin yang dalam hal ini diwakili oleh Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran, Patih Kesultanan Kanoman. Esensi prosesi ritual ini merupakan ziarah kubur (Nyekar) ke makam Raja-Raja Kesultanan Kanoman yang telah wafat dan disemayamkan di komplek Astana Gunung Sembung (komplek makam Sunan Gunung Jati).
Prosesi ini diawali dengan bersamanya keluarga Sultan di Pendopo Jinem Keraton Kanoman.
"Pada pukul 06.30 Wib Gusti Patih dan keluarga berangkat dari Pendopo Jinem Keraton Kanoman dan diperkirakan sampai di Astana Gunung Sembung sekitar pukul 07.00 Wib.
Sesampainya di Astana Gunung Sembung, Gusti Patih dan keluarga memasuki Kori (pintu) Gapura yakni pintu pertama yang ada di dekat alun-alun dan Kori (pintu) Krapyak," ujar Sekertaris Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina, ST., M.Hum., Senin (9/5/2022)
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait