MEDAN, iNewsCirebon.id – Hujan deras yang mengguyur Kota Medan sejak Kamis (27/11) malam menyebabkan sejumlah kawasan pusat kota terendam banjir. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa, menutup akses jalan dan melumpuhkan aktivitas di beberapa ruas utama, termasuk kawasan elite Jalan Jenderal Sudirman, Medan Polonia.
Rumah Dinas Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution menjadi salah satu titik yang tak luput dari genangan. Kondisi serupa terjadi di Rumah Dinas Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, Rumah Dinas Pangdam I/BB Mayjen TNI Hendy Antara Raksi, hingga Rumah Dinas Wali Kota Medan Rico Waas.
Banjir ini disebut sebagai kejadian langka di wilayah yang selama ini dianggap paling aman saat hujan. Namun derasnya curah hujan membuat Sungai Babura—yang berada persis di sisi rumah dinas Gubernur—meluap dan membanjiri kawasan tersebut.
Di lapangan, warga dan pengendara terlihat kesulitan melintas. Air yang mengalir deras menutupi marka jalan, hingga sejumlah motor mogok.
“Biasanya di sini nggak pernah banjir. Jalannya kan tinggi. Tapi malam ini beda, motor saya sampai nyangkut,” ucap Syifa, salah satu pengendara.
Tak hanya rumah dinas, gedung perkantoran di sepanjang Jalan Sudirman juga ikut terendam, termasuk kantor DPD Gerindra Sumut. Aktivitas di kawasan itu praktis berhenti total.
Luapan Sungai Babura bukan satu-satunya penyebab banjir besar ini. Sungai Deli, Amplas, hingga Belawan turut meluap dan memperparah kondisi di berbagai titik. Di sejumlah wilayah—terutama Medan Utara—air bahkan mencapai atap rumah warga.
Drainase kota juga tak mampu menampung debit air sehingga genangan terjadi hampir merata. Pemerintah mencatat puluhan titik banjir, sementara hujan masih turun dengan intensitas sedang hingga malam hari.
Sejumlah warga menyebut banjir kali ini sebagai yang terbesar setelah peristiwa pada 2011. Aktivitas masyarakat lumpuh karena banyak jalan tak bisa dilalui.
Editor : Rebecca
Artikel Terkait
