Perjalanan Hidup Kho Ping Hoo, Penulis Cerita Silat Legendaris yang Karyanya Tak Usang Dimakan Waktu

Mery
Perjalanan Hidup Kho Ping Hoo, Penulis Cerita Silat Legendaris yang Karyanya Tak Usang Dimakan Waktu. Foto: Istimewa

Hari itu juga, Ping Hoo memutuskan menjadi tukang becak yang dilakoninya kurang dari seminggu. Semua pengalaman itu, benar-benar mengubah hidupnya.

Ia menjadi penulis sejak tahun 1958 saat berusia 32 tahun, setelah ia dan istrinya pindah ke Tasikmalaya, Jawa Barat. 

Dengan modal kesukaannya menulis, minat baca yang tinggi sejak kecil dan ditambah pengetahuan bela diri yang didapat dari ayahnya membuat ia percaya diri untuk menjadi seorang penulis.

Awalnya Ping Hoo menjadi penulis cerita pendek untuk majalah teratai. Hingga pernah salah satu karyanya dimuat dalam majalah ternama kala itu bernama Star Weekly.

Dengan bakat yang dimilikinya, ia mulai mencoba menulis serial cerita silat. Karya pertamanya berjudul 'Pedang Pusaka Putih' ternyata banyak digemari. Kesuksesan yang diraihnya itu, membuat Ping Hoo tambah bersemangat dan menemukan jalan hidupnya.

Karya-karya cerita silat Kho Ping Hoo yang diterbitkan oleh penerbit Analisa Jakarta mulai banyak peminatnya hingga tak terbendung.

Beberapa karyanya yang terkenal seperti Bu Kek Siansu, Pendekar Gila, Suling Emas, Cinta Bernoda Darah, Mutiara Hitam, Sepasang Pedang Iblis, Istana Pulau Es, Sepasang Rajawali dan Jodoh Rajawali.

Editor : Miftahudin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network