get app
inews
Aa Read Next : 1 Pasien RSUD Gunungjati Cirebon Terkonfirmasi Cacar Monyet

Simak Cara Mencegah Cacar Monyet Rekomendasi dari WHO

Selasa, 07 Juni 2022 | 05:00 WIB
header img
Ilustrasi Cacar Monyet. (Foto: doc. iNews.id)

JAKARTA, iNews.id - Cacar monyet semakin mengkhawatirkan. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat hingga kini secara global tercatat sudah mencapai 780 kasus.

Penularan penyakit ini memang tidak secepat Covid-19, namun saat kontak langsung penularan akan sangat mudah terjadi.

Sebab itu, sangat diimbau agar penderita tidak melakukan kontak langsung dengan orang lain, termasuk berhubungan seksual.

Belum lama ini WHO pun mengeluarkan rekomendasi cara pencegahan cacar monyet yang disebut bisa menghentikan penularan virus di masyarakat.

Mengutip dari laman Live Mint, Senin (6/6/2022), cara pertama yang dilakukan WHO adalah meningkatkan kesadaran apa itu cacar monyet.

Upaya ini diharapkan akan membuat masyarakat semakin peduli dengan gejalanya dan segera mendatangi fasilitas kesehatan untuk mendapat penanganan lebih prima.

"Penting untuk Kementerian Kesehatan seluruh negara untuk memberi edukasi kepada masyarakat terkait cacar monyet sehingga mereka yang punya gejala mengarah ke cacar monyet mendapat perawatan klinis yang tepat," tulis paparan WHO.

Poin yang tak kalah penting yakni memastikan tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan suspek kasus supaya mengenali betul bagaimana penyakit ini. Sehingga penanganan pasien tepat dan tidak membahayakan diri nakes itu sendiri.

"Cacar monyet ini ada antivirus dan vaksinnya, tapi kami harus menggunakannya dengan tepat dan adil," tegas WHO.

Di samping itu, untuk mempersempit potensi penularan cacar monyet dari manusia ke manusia WHO juga memperbarui pemahaman tentang apa itu cacar monyet.
Diperlukan pembaharuan data dan informasi sebab pada beberapa kasus terjadi perbedaan data dari cacar monyet biasa dengan cacar monyet yang kini mewabah.
"Kami akan mengadakan pertemuan global besar untuk membahas R&D soal cacar monyet ini, pun melakukan penelitian mulai dari elidemiologi hingga diagnostik, terapeutik, hingga vaksinnya," tambah WHO.

Editor : Miftahudin

Follow Berita iNews Cirebon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut