Siti menuturkan, cemilan intip tersebut sudah ada sejak tahun 1980, saat itu kondisi ekonomi masyarakat tengah dalam krisis.
Ketika itu warga mengkonsumsi kerak nasi sebagai makanan tambahan dengan ditaburi parutan kelapa di atasnya, bahkan seringnya intip buat makanan unggas.
Seiring perkembangan jaman warga bosan, hingga akhirnya intip di goreng agar bisa bertahan lama, lalu kerak nasi tersebut diberi bumbu manis gurih.
"Kerak nasi yang sudah dikeringkan digoreng, diberikan bumbu yang terdiri dari gula, santan, bawang putih dan garam, sampai saat ini intip hanya punya dua varian rasa asin dan manis," kata Siti.
Sementara itu Hendro (55) salah satu pembeli asal jakarta mengatakan dengan rasanya yang khas asin dan manis gurih, dan tentu harganya terjangkau intip memang salah satu oleh-oleh wajib dibawa pulang saat mengunjungi Cirebon.
"Saya sudah niat mau borong intip buat oleh-oleh di jakarta, kebetulan 2 tahun kemarin saya tidak mudik ke kampung halaman," ujarnya.
Editor : Miftahudin