Mamo melanjutkan, kalau saat ini bebersih masjid dilakukan bersama-sama elemen dari berbagai organisasi, seperti organisasi kepemudaan kemasyarakatan bahkan organisasi keagamaan hadir dari umat Hindu umat Katolik umat Kristen umat Buddha.
“Kami bersama elemen yang lain menggerakkan dari berbagai organisasi baik organisasi kepemudaan kemasyarakatan bahkan organisasi keagamaan disini juga hadir dari umat Hindu umat Katolik umat Kristen umat Buddha umat Islam semua bersatu bebersi masjid,” ujarnya
Mamo melanjutkan, para wali mendirikan masjid, untuk ibadah umat Islam karena waktu itu belum ada masjid raya pada abad ke-14. Sunan Gunung Jati beserta sunan Kalijaga dan beberapa wali lagi mendirikan masjid Agung Sang Cipta Rasa.
“Karena diciptakan dengan sebuah rasa nawaitu yang baik yaitu untuk kemaslahatan umat tradisi masyarakat Cirebon itu ini masjid sebagai pusat ibadah di Kota Cirebon dan kota-kota lainnya,”
Masjid Agung Cipta Rasa, kini menjadi kunjungan wisata religi terlebih di bulan ramadan di buka 24 jam, karena mempunyai kegiatan program 1 hari 1 juz membaca ayat suci Alquran.
“Memang di sini bersih-bersih setiap hari mengabdi buka puasa bersama, sahur bersama itu menjadi tradisi berjalan setiap tahun dan itu dilakukan oleh semua masyarakat bukan hanya dari Kota Cirebon bahkan dari luar kota pun banyak yang berkunjung,” tutup Mamo.
Editor : Miftahudin