KOTA CIREBON, iNewsCirebon.id - Sidang lanjutan peninjauan kembali (PK) enam terpidana pada kasus pembunuhan Vina dan Eky, yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon, Jumat (13/9/2024), tim penasihat hukum hadirkan Dede yang merupakan saksi kunci pada kasus tersebut.
Kehadiran Dede pada sidang PK tersebut, untuk memberikan keterangannya terkait dengan pencabutan keterangan saat menjadi saksi pada kasus Vina dan Eky tahun 2016.
Dalam keterangannya, Dede menceritakan telah dipaksa menjadi saksi serta diarahkan keterangannya oleh Aep dan Iptu Rudiana pada saat dilakukan BAP di Polres Cirebon Kota.
"Sebelum saya di BAP, saya masuk kedalam ruangan dan diarahkan oleh Aep dan Rudiana untuk mengatakan bahwa saya sedang nongkrong di warung dan melihat segerombolan anak-anak yang melempari batu dan membawa bambu dan kejar-kejaran menggunakan kendaraan bermotor di Jalan perjuangan depan SMP N 11 Cirebon," ungkap Dede dihadapan Majelis Hakim.
Dede mengatakan, semua keterangan yang disampaikan di BAP pada tahun 2016 silam, merupakan keterangan palsu.
"Semua keterangan yang saya sampaikan di BAP itu tidak benar, karena saya telah diarahkan oleh Aep dan Rudiana, saya tidak pernah melihat dan mengetahui kejadian itu," katanya.
Tidak hanya memberikan keterangan palsu, Dede melanjutkan, ia pun diminta untuk tidak hadir pada persidangan kedelapan terpidana yang digelar di PN Cirebon.
"Setelah di BAP saya sempat menerima surat panggilan jadi saksi di pengadilan, tapi saya tanyakan ke Rudiana, katanya tenang saja saya tidak usah hadir di persidangan," lanjutnya.
"Saya hanya satu kali diperiksa BAP di Polresta Cirebon (sekarang Polres Cirebon Kota), dan saya tidak pernah disumpah sesuai agama dan kepercayaan saya," tambahnya.
Dede sempat menanyakan terkait keterangan palsu yang ia sampaikan pada BAP di tahun 2016 kepada Aep.
Dede menjelaskan, bahwa Aep meminta ia untuk menjadi saksi dan memberikan keterangan palsu karena Aep kesal dengan kedelapan terpidana.
"Saya pernah menanyakan kepada Aep kenapa memberikan keterangan yang akan memberatkan kedepannya, Aep mengatakan bahwa dia kesal dengan orang-orang itu yang pernah memukuli Aep," jelasnya.
Editor : Miftahudin