ANGKARA, iNews.id - Ukraina meminta bantuan Turki jika perang negaranya dengan Rusia tak terelakkan. Duta Besar Ukraina untuk Turki Vasyl Bodnar meminta agar akses perairan di Laut Hitam yang menuju Ukraina ditutup sehingga kapal-kapal perang Rusia tak bisa melintas. Bodnar mengatakan keberadaan kapal perang Rusia di dekat perbatasan Ukraina bisa menimbulkan bahaya besar. Jika akses tak ditutup bisa meningkatkan konsentrasi armada dan pasukan Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam.
"Kami yakin, dalam kasus invasi militer yang luas atau dimulainya aktivitas militer melawan Ukraina, ketika perang menjadi bukan hanya de facto tapi de jure, kami akan meminta Pemerintah Turki untuk mempertimbangkan kemungkinan menutup selat Laut Hitam bagi negara agresor," katanya, dikutip dari Reuters, Rabu (23/2/2022).
Di bawah Konvensi Montreux 1936, Turki memiliki kendali atas Selat Bosphorus dan Dardanelles yang menghubungkan Laut Mediterania dan Laut Hitam. Kondisi ini menjadi keuntungan bagi Turki untuk mengatur perlintasan kapal perang serta menutup selat bagi kapal asing selama masa perang.
"Kami mengusulkan sejumlah inisiatif, mulai dari metode konsultasi antara kami, hingga membuat mekanisme reaksi bersama terhadap ancaman keamanan di kawasan," kata Bodnar, seraya menambahkan, Ukraina masih yakin ada solusi diplomatik untuk menghindari perang.
Awal bulan ini, enam kapal perang dan satu kapal selam Rusia melintas di Selat Dardanelles dan Bosphorus ke Laut Hitam untuk menggelar latihan AL di dekat perairan Ukraina. Turki, yang memiliki perbatasan dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam, menentang keras invasi, namun di sisi lain menolak pemberian sanksi. Presiden Tayyip Erdogan dikutip mengatakan, negaranya tidak akan memutus hubungan yang sudah berjalan baik dengan Rusia maupun Ukraina.
Dia akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan hubungan tetap utuh, termasuk memediasi konflik.
Editor : Miftahudin