Pemimpin muda yang lahir dan tumbuh di era digital juga cenderung lebih akrab dengan teknologi, memungkinkan mereka untuk mempercepat inovasi dan digitalisasi pelayanan publik. Salah satu aspek yang menjadi perhatian adalah implementasi e-government, yang dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pelayanan publik.
Namun demikian, kata Henry, menjadi pemimpin muda juga memiliki tantangan tersendiri. Kurangnya pengalaman bisa menjadi halangan bagi beberapa calon. Oleh karena itu, kolaborasi dengan pemimpin senior yang berpengalaman dapat membantu mereka mengatasi hambatan ini dan mencapai kesuksesan dalam memimpin kota.
Pilkada serentak 2024, menurut Henry, menjadi momentum penting bagi Cirebon untuk memilih pemimpin yang dapat membawa perubahan dan perkembangan yang diinginkan warga. "Generasi muda calon kepala daerah memiliki kesempatan besar untuk membuktikan diri sebagai agen perubahan yang mampu membangun kota menjadi lebih baik, saya melihat sudah bermunculan calon pemimpin muda seperti Suhendrik, Dani Mardani yang sudah berani tampil ke publik," ujarnya.
Dengan visi yang jelas, semangat muda, dan komitmen kuat untuk membangun Cirebon, pemimpin muda dapat menjadi kekuatan pendorong yang diperlukan kota ini menuju masa depan yang lebih cerah. Warga Cirebon diharapkan dapat melihat peluang ini dan memilih pemimpin yang paling cocok untuk membawa kota mereka ke arah kemajuan.
Editor : Miftahudin