Dengan berat hati, Syaefuddin menerima kekalahan dalam pemilu ini dan berharap ada jalan terbaik di masa yang akan datang.
Dia juga mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan dukungan yang telah diberikan oleh masyarakat dan tim suksesnya selama ini.
"Saya baru pertama kali mencalonkan diri, karena awalnya saya direkrut dan tidak ada niatan untuk mencalonkan diri. Kami diiming-imingi akan mendapatkan dana, tetapi akhirnya tidak terwujud."
"Harapan saya datang ke Ustadz Ujang Bustomi adalah untuk mencari ketenangan jiwa, saya pribadi, keluarga, terutama tim sukses yang berjumlah 56 orang," ucap Syaefuddin.
Seperti diketahui, Padepokan Anti Galau ini telah dikenal sebagai padepokan yang sudah sering menangani caleg -caleg gagal yang dilanda stress.
Padepokan ini menggunakan pendekatan spiritual untuk menyembuhkan para caleg yang stres.
Pemimpin Padepokan, Ustadz Ujang Bustomi menuntun para caleg yang stres untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa dengan berdoa dan beribadah.
"Mereka bisa dikatakan pada saat mencalonkan tidak siap kalah, akhirnya beban jiwa dan beban mental akhirnya jual ini, jual itu. Akhirnya mereka gagal dan sedih berlebihan, takut berlebihan akhirnya depresi."
"Cara penanganannya di sini disuruh terapi, trus dimandikan kemudian dzikir kepada Allah," ucap Ustadz UB, sapaan akrabnya.
Padepokan Anti Galau ini mengharapkan upaya terapi yang diterapkan pada caleg gagal bisa meringankan beban batin dan rasa was-was para caleg gagal.
Editor : Miftahudin