Hal ini, menurutnya, mungkin disebabkan oleh tekanan yang dialami saat pemilihan pada 14 Februari 2024 dan hasil yang tidak sesuai harapan.
"Tim sukses saya juga mengalami hal yang sama, karena mereka sudah menjual motor, menjual barang lain, bahkan saya juga meminjam uang dari mereka."
"Akhirnya, mereka juga kecewa karena saya tidak terpilih dan suara yang saya dapatkan tidak memenuhi harapan," jelas caleg Dapil 3 meliputi Kalijaga-Argasunya itu.
Syaefuddin juga menyebutkan bahwa selama masa kampanye, ia telah mengeluarkan dana yang cukup besar.
"Modal yang saya keluarkan cukup besar, mencapai ratusan juta rupiah."
"Dana tersebut digunakan untuk sosialisasi, dari awal pembentukan tim sukses dari tahun 2022 hingga akhirnya di bulan Februari 2024. Kami sudah berjuang cukup lama selama dua tahun," katanya.
Meskipun mengalami kekecewaan yang mendalam, Syaefuddin mencoba untuk meredam emosi dan menjaga ketenangan hatinya.
"Kami berkonsultasi dengan Ustadz agar bisa tenang. Saat ini, perasaan kami masih terguncang bersama tim."
"Saya berusaha agar tim saya tidak merasa kecewa, terutama tim sukses yang telah mendukung saya," ujarnya.
Syaefuddin berharap agar kekecewaan yang dirasakan tidak terlalu dalam dan tetap menjaga ketenangan jiwa.
Meskipun harus menerima kenyataan kekalahan, ia berharap ada hikmah dan pelajaran yang dapat diambil untuk masa depan.
Editor : Miftahudin