8 Fakta Unik Kampung Cireundeu yang Masih Mempertahankan Adat dan Budaya

Fakta unik Kampung Cireundeu lainnya yaitu saat berkunjung, kamu akan melihat semua rumah di kampung Cireundeu memiliki pintu samping yang menghadap ke timur tanpa terkecuali. Sebuah keharusan yang harus diterapkan oleh seluruh warga. Bertujuan agar cahaya matahari masuk ke bumi mereka.
Masyarakat kampung ini mayoritas memeluk agama Islam. Berbaur dengan masyarakat adat, semuanya memiliki semangat gotong royong. Masyarakat adatnya tersebar di 3 RT. Ada 67 keluarga dengan 59 kepala keluarga.
Di kampung ini kamu bisa melihat ada masjid dan bale sarasehan. Bale ini adalah tempat pertemuan masyarakat adat. Begitu mengagumkan bukan masyarakatnya bisa hidup berdampingan dengan harmonis. Semangat gotong royong tercermin dalam berbagai kegiatan kampung.
Hutan di Kampung Cireundeu adalah hutan yang menyumbang oksigen terbesar di Kota Cimahi. Masyarakat lokal menyebutnya dengan istilah leuweung. Ada 3 (tiga) leuweung di Cirendeu. Yaitu Leuweung Baladahan, Leuweung Larangan, dan Leuweung Tutupan.
Leuweung Baladahan adalah hutan dengan hasil kebun berupa singkong, kacang-kacangan, dan lainnya. Leuweung Tutupan terdiri dari berbagai tanaman herbal yang ditanam. Disini terdapat pohon rendeu, mahoni, toga, dan babadotan.
Sesuai namanya, Leuweung Larangan adalah hutan dilarang dikunjungi oleh wisatawan. Warga kampung adat mempercayai dan menjaga nilai-nilai sakral dari hutan larangan.
Ketika kamu berkunjung ke Kampung Cireundeu bertepatan dengan upacara adat, kamu bisa menyaksikan beberapa kesenian khas. Seperti kesenian gondang, karinding, serta angklung buncis.
Nah itulah aneka fakta unik Kampung Cireundeu yang lekat akan adat dan tradisi. Kalau kamu tertarik dengan wisata budaya, kampung Cireundeu bisa menjadi destinasi menarik.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta