KUNINGAN, iNewsCirebon.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong budaya gemar menabung sejak dini kepada generasi muda khususnya pelajar untuk membangun kehidupan yang lebih baik dan mendukung upaya Pemerintah mencapai target inklusi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 90 persen pada tahun 2024.
OJK Cirebon bersama Pemerintah Kabupaten Kuningan dan Lembaga Jasa Keuangan di wilayah Ciayumajakuning menggelar kegiatan puncak peringatan Hari Indonesia Menabung di Pandapa Paramarta, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (2/9/2023)
Hari Indonesia Menabung diperingati setiap tanggal 20 Agustus berdasarkan Keppres Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung guna mendorong literasi dan Inklusi Keuangan di kalangan pelajar dari mulai tingkat PAUD sampai dengan Perguruan Tinggi melalui program Satu Rekening Satu pelajar (KEJAR).
Kepala OJK Cirebon Muhammad Fredly Nasution mengatakan pelajar sebagai penerus yang dipersiapkan menjadi generasi emas akan menjadi ujung tombak pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di masa depan
“Dengan semakin berkembangnya digitalisasi keuangan serta beragamnya produk dan delivery channel produk keuangan, para pelajar harus mampu mengenal, beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dan mampu menganalisis manfaat serta risiko yang melekat pada produk keuangan,” kata Fredly.
Lebih lanjut, Fredly menjelaskan bahwa OJK, lembaga jasa keuangan, dan satuan pendidikan perlu terus bersinergi dalam meningkatkan pemahaman pelajar atas produk keuangan dalam memanfaatkan produk keuangan atau inklusi keuangan yang bertanggung jawab dan berkualitas.
“Implementasi dari sinergi tersebut adalah dengan diterbitkannya surat Edaran Bupati dan Wali Kota terkait dengan Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) dan dilaksanakan oleh lembaga keuangan melalui penerbitan produk Simpanan Pelajar (SimPel),” kata Fredly.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Anggota Komisi XI DPR RI Agun Gunandjar, Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan Dian Rachmat Yanuar, Direksi BPR, Pimpinan Kantor Area dan Kantor Cabang Bank Umum di Ciayumajakuning serta diikuti oleh lebih dari 400 peserta yang terdiri dari Pelajar SMP dan SMA, Kepala Sekolah, dan Guru di Kabupaten Kuningan.
“Dengan semakin berkembangnya digitalisasi keuangan serta beragamnya produk dan delivery channel produk keuangan, para pelajar harus mampu mengenal, beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dan mampu menganalisis manfaat serta risiko yang melekat pada produk keuangan,” kata Fredly.
Lebih lanjut, Fredly menjelaskan bahwa OJK, lembaga jasa keuangan, dan satuan pendidikan perlu terus bersinergi dalam meningkatkan pemahaman pelajar atas produk keuangan dalam memanfaatkan produk keuangan atau inklusi keuangan yang bertanggung jawab dan berkualitas.
“Implementasi dari sinergi tersebut adalah dengan diterbitkannya surat Edaran Bupati dan Wali Kota terkait dengan Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) dan dilaksanakan oleh lembaga keuangan melalui penerbitan produk Simpanan Pelajar (SimPel),” kata Fredly.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Anggota Komisi XI DPR RI Agun Gunandjar, Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan Dian Rachmat Yanuar, Direksi BPR, Pimpinan Kantor Area dan Kantor Cabang Bank Umum di Ciayumajakuning serta diikuti oleh lebih dari 400 peserta yang terdiri dari Pelajar SMP dan SMA, Kepala Sekolah, dan Guru di Kabupaten Kuningan.
Berdasarkan data per Juni 2023, OJK mencatat telah terdapat 944.566 rekening tabungan SimPel atau 85,87 persen dari pelajar tingkat SD sampai dengan SMA/sederajat di wilayah Ciayumajakuning.
“OJK bersama seluruh pemangku kepentingan akan terus meningkatkan kegiatan edukasi dan inklusi keuangan agar nantinya pelajar, kepala sekolah, guru, dan perangkat desa dapat menjadi agen literasi dan inklusi keuangan,” kata Fredly.
OJK juga telah menyediakan berbagai kanal informasi yang dapat dimanfaatkan oleh semua pihak dan semua kalangan dalam mengakses informasi tentang sektor jasa keuangan, antara lain melalui website, media sosial, dan media pembelajaran mandiri melalui lmsku.ojk.go.id.
Editor : Miftahudin